Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati, Lansia dan Ibu Bawa Anak Turun lewat Tangga Manual

Kompas.com - 30/11/2023, 12:37 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Eskalator atau tangga berjalan di Stasiun Bekasi sisi pintu keluar Selatan, belum juga bisa digunakan penumpang kereta rel listrik (KRL), Kamis (30/11/2023).

Berdasar pantauan Kompas.com, para penumpang KRL harus turun melalui tangga manual lantaran eskalator turun tidak bisa digunakan.

Terdapat tulisan peringatan adanya perbaikan yang terletak di depan eskalator, tetapi tidak tertulis sampai kapan perbaikan itu selesai.

"Eskalator sedang dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," tulis peringatan informasi tersebut.

Baca juga: Bulan Sudah Berganti, Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati

Para penumpang pun turun perlahan melalui tangga manual yang memiliki 49 pijakan anak tangga.

Rupanya bukan hanya dari sisi pintu Selatan di Jalan Ir H Juanda, eskalator dari pintu Utara di Jalan Raya Perjuangan juga tidak bisa digunakan.

Padahal, dua eskalator tersebut dibutuhkan untuk menunjang mobilitas para penumpang KRL yang ingin keluar stasiun.

Saat Kompas.com mencoba turun melalui tangga manual di sisi pintu Selatan, tenaga cukup terasa terkuras meski tidak membawa beban tas yang berat.

Baca juga: Enggak Wajar Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Sampai Berbulan-bulan...

Ada penumpang lanjut usia yang berpegangan pada railing besi agar tidak tergelincir saat turun.

Ibu-ibu membawa anak juga melakukan hal demikian. Mereka berpegangan tangan sambil menggendong anak.

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta Lukman Al Amin menjelaskan bahwa target perbaikan eskalator rencananya selesai pada awal Desember.

Baca juga: Eskalator Stasiun Bekasi Tak Bisa Digunakan Berbulan-bulan, Kemenhub Ungkap Penyebabnya

"Kami sedang menunggu part slowmoving, target penyelesaikan di awal Desember," ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Lukman menuturkan, penumpang sekiranya dapat menunggu beberapa hari untuk dapat kembali menggunakan eskalator tersebut.

"Target keduanya (eskalator turun di sisi Selatan dan Utara) dapat beroperasi awal Desember," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com