Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Wajar Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Sampai Berbulan-bulan..."

Kompas.com - 06/11/2023, 19:54 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengguna kereta api yang naik dan turun di Stasiun Bekasi merasa kesal dengan rusaknya eskalator hingga berbulan-bulan. Uji Sukma (29) salah satunya.

Bagi wanita ini, matinya eskalator di fasilitas publik adalah sesuatu yang tidak wajar. Terlebih kejadian ini sudah terjadi sejak bulan lalu.

"Enggak wajar kalau eskalator itu rusak sampai berbulan-bulan. Wajib dipertanyakan kenapa bisa begitu, sedangkan penumpangnya tetap ada setiap hari," kata Uji kepada wartawan, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Bulan Sudah Berganti, Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati

Bagi dia, fasilitas eskalator yang mati menambah beban kepada penumpang.

Sudah lama menunggu kereta, berdesakan saat di dalam gerbong, ditambah eskalator mati ketika sampai di stasiun tujuan.

"Kenapa harus dibebankan lagi sama fasilitas stasiun yang rusak. Mending enggak perlu ada eskalator sekalian," keluh Uji.

Selain Uji, ada pula Siregar (67). Wanita lanjut usia itu berharap eskalator segera diperbaiki.

Menurut dia, KAI perlu segera memperbaikinya karena ini sudah cukup lama dan akan menimbulkan pertanyaan bagi publik apabila tak kunjung diperbaiki.

Baca juga: Perbaikan Eskalator dan Lift di Stasiun Bekasi Terhambat, Ada Onderdil yang Tak Ada di Indonesia

"Kesal. Ya intinya kesal, karena saya memang pengguna ini," ucap Siregar, kecewa.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com, akses menuju stasiun menggunakan eskalator kini terbatas.

Di akses masuk melalui Jalan Juanda, Bekasi Selatan, eskalator yang dapat digunakan hanya untuk penumpang yang naik, sedangkan eskalator untuk penumpang turun tak berfungsi.

Penumpang yang turun terpaksa menggunakan tangga biasa dengan total 49 anak tangga. Puluhan anak tangga itu terletak di sebelah eskalator.

Kondisi yang sama juga terjadi di pintu masuk dari Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.

Pengelola stasiun memberikan tanda peringatan bahwa eskalator untuk turun tidak bisa digunakan. Pegangan eskalator yang mati itu tampak berdebu.

"Eskalator dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," demikian tulisan dalam papan peringatan yang diletakkan tepat di depan eskalator yang mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com