BEKASI, KOMPAS.com - Pengguna kereta api yang naik dan turun di Stasiun Bekasi merasa kesal dengan rusaknya eskalator hingga berbulan-bulan. Uji Sukma (29) salah satunya.
Bagi wanita ini, matinya eskalator di fasilitas publik adalah sesuatu yang tidak wajar. Terlebih kejadian ini sudah terjadi sejak bulan lalu.
"Enggak wajar kalau eskalator itu rusak sampai berbulan-bulan. Wajib dipertanyakan kenapa bisa begitu, sedangkan penumpangnya tetap ada setiap hari," kata Uji kepada wartawan, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Bulan Sudah Berganti, Eskalator di Stasiun Bekasi Masih Mati
Bagi dia, fasilitas eskalator yang mati menambah beban kepada penumpang.
Sudah lama menunggu kereta, berdesakan saat di dalam gerbong, ditambah eskalator mati ketika sampai di stasiun tujuan.
"Kenapa harus dibebankan lagi sama fasilitas stasiun yang rusak. Mending enggak perlu ada eskalator sekalian," keluh Uji.
Selain Uji, ada pula Siregar (67). Wanita lanjut usia itu berharap eskalator segera diperbaiki.
Menurut dia, KAI perlu segera memperbaikinya karena ini sudah cukup lama dan akan menimbulkan pertanyaan bagi publik apabila tak kunjung diperbaiki.
Baca juga: Perbaikan Eskalator dan Lift di Stasiun Bekasi Terhambat, Ada Onderdil yang Tak Ada di Indonesia
"Kesal. Ya intinya kesal, karena saya memang pengguna ini," ucap Siregar, kecewa.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com, akses menuju stasiun menggunakan eskalator kini terbatas.
Di akses masuk melalui Jalan Juanda, Bekasi Selatan, eskalator yang dapat digunakan hanya untuk penumpang yang naik, sedangkan eskalator untuk penumpang turun tak berfungsi.
Penumpang yang turun terpaksa menggunakan tangga biasa dengan total 49 anak tangga. Puluhan anak tangga itu terletak di sebelah eskalator.
Kondisi yang sama juga terjadi di pintu masuk dari Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.
Pengelola stasiun memberikan tanda peringatan bahwa eskalator untuk turun tidak bisa digunakan. Pegangan eskalator yang mati itu tampak berdebu.
"Eskalator dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," demikian tulisan dalam papan peringatan yang diletakkan tepat di depan eskalator yang mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.