JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di pelintasan liar Jembatan Gantung, Jalan Basmol Raya, Cengkareng, Jakarta Barat bukan pertama kali terjadi. Pantauan di lokasi, pelintasan ini memang tak memiliki penghalang otomatis.
Hanya ada palang manual yang dioperasikan oleh warga untuk menghalau pengendara kala kereta api melintas.
"Kecelakaan sudah sering kejadian. Sudah ada lima kali. Kalau yang meninggal dunia juga ada," kata Apin (24), seorang warga yang ditemui di lokasi, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Nissan Xtrail Tabrak Penjaga Pelintasan di Cengkareng lalu Tertabrak KRL, 2 Orang Terluka
Setidaknya, lanjut dia, ada dua korban yang meninggal dunia akibat tertabrak kereta.
Kendati demikian, pelintasan kereta itu masih terus digunakan pengendara dari arah Kembangan menuju Cengkareng maupun sebaliknya.
"Ingin menutup jalan (dengan palang), inisiatif warga yang ingin bikin palang. Kalau dari PT KAI enggak ada keinginan untuk bikin. Enggak pernah ada," ungkap Apin.
Selama lima tahun menjadi penjaga pelintasan kereta, ia mengakui bahwa banyak pengendara nakal yang kerap menerobos. Padahal, mereka sudah diperingatkan.
"Banyak pengendara menerobos, bilangnya masih jauh. Padahal itu kereta sudah keluar dari stasiun," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, mobil Nissan Xtrail berpelat B 8569 IN tertabrak Kereta Commuter Line, Rabu (29/11/2023) di pelintasan liar tersebut.
Apin menjelaskan, kejadian bermula ketika mobil yang dikemudikan Eddy Muhari (58) menerobos palang kereta. Eddy kemudian menabrak penjaga pelintasan kereta bernama Ujang (59).
“Dari arah Cengkareng, dia (Eddy) mau menyeberang ke sana dan dia menerobos. Korban sudah sempat nahan, lalu ditabrak sama dia (pelaku),” tutur dia.
Baca juga: Penjaga Pelintasan Kereta Sempat Halau Mobil Sebelum Ditabrak Nissan Xtrail di Cengkareng
Setelahnya, mobil yang dikemudikan Eddy tertabrak Kereta Commuter Line rute Tangerang-Jakarta Kota. Sebab, posisinya tepat di tengah pelintasan kereta.
“Mobilnya ketabrak, bapak-bapak itu (korban) juga ditabrak sama mobil dia (pelaku). Pak Ujang posisinya sedang menghalau, menghalangi,” ungkap Apin.
Meski bersalah, Eddy kala itu menyangkal telah menerobos ketika kereta melintas.
“Ditanya sama warga, pengendaranya masih enggak mau mengakui dia yang salah. Padahal dia sudah ngebut dari jalan ujung,” katanya.
Akibat kecelakaan tersebut, Ujang mengalami luka di kepala dan kaki. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng untuk mendapatkan perawatan.
“Kepalanya korban kena dan langsung dibawa ke rumah sakit. Korban sempat terpental, karena dia (pelaku) posisi ngebut jadi kehantam kencang,” papar Apin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.