BEKASI, KOMPAS.com - Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman F (12) siswa SD di Jatimulya 09 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang kakinya diamputasi karena kanker tulang.
F dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, yang berjarak 5 kilometer dari rumahnya di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/12/2023).
Jenazah F tiba di pemakaman pukul 13.00 WIB, disusul dengan rombongan keluarga yang mengikuti di belakang mobil ambulans.
Baca juga: Siswa SD di Bekasi yang Di-sliding dan Kakinya Diamputasi Meninggal Dunia
Sanak saudara mengantarkan jenazah F menuju liang lahad. Ibunda F, Diana (40) berjalan pelahan mengantarkan putranya ke tempat peristirahatan terakhir.
Tangis Diana pecah saat satu perwakilan keluarga mengumandangkan adzan sebelum liang lahad ditutup.
Prosesi pemakaman F berlangsung khidmat hingga akhir. Semua keluarga membacakan doa sebelum beranjak dari pusara.
Usai pemakaman, Diana belum bisa diwawancarai awak media. Matanya yang sembab menandakan betapa sedihnya ia kehilangan putranya.
Baca juga: Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi, Sang Ibu Dihujat Teman Sekolah Anaknya
Diketahui, F mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit kanker tulang pada Kamis pukul 02.25 WIB.
Sebelumnya, nama F menjadi perbincangan setelah diduga mendapat perundungan dari teman-teman sekolahnya.
Pada Februari 2023, kaki F di-sliding oleh temannya. Tiga hari setelahnya, ia mengeluh sakit di bagian kakinya.
Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.
"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh ibunda F, Diana.
Baca juga: Amputasi Kaki Siswa SD di Bekasi Bukan karena Selengkat, tapi Kanker Tulang
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan, tapi tidak kunjung membuahkan hasil. Bahkan, kondisi F semakin memburuk.
Puncaknya, pada Agustus 2023, kaki F didiagnosis kanker tulang. Ia menjalani operasi pada Oktober 2023.
Namun Dokter Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Melitta Setyarani, Sp.OT memastikan, kanker yang dialami F bukan karena perundungan.
"Di literatur, kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh menyebabkan kanker," ujar Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).
Dia menjelaskan, F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru.
Setelah diperiksa, korban didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4. Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.