JAKARTA, KOMPAS.com - Sulastri (55), pedagang Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, berharap harga cabai bisa segera turun.
Pasalnya, lonjakan harga cabai membuatnya "gigit jari" lantaran kebanyakan pembeli mengurangi jumlah pembelanjaannya.
“Mudah-mudahan harga cabai cepat turun saja, biar kami enggak begitu susah. Kami jual juga susah,“ kata Sulastri saat ditemui di lokasi, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Pedagang Keluhkan Kualitas Cabai Terkadang Jelek, padahal Harga Naik Jadi Rp 100.000 Per Kg
Selama sepekan terakhir, harga cabai rawit merah, cabai keriting merah, dan cabai hijau besar naik menjadi Rp 100.000 per kilogram (kg).
Akibatnya, pendapatan Sulastri ikut menurun.
“Ya merasa rugi, kalau misalnya kemarin harga agak murah kami bisa dapat dua kg. Tetapi karena kenaikan tinggi jadi kami belanja cuma dapat satu kg,” ungkap dia.
Tak sedikit pula pembeli yang akhirnya protes lantaran harga cabai terus merangkak naik. Sulastri mengaku, pemasukannya sebagai pedagang juga berkurang hingga 30-40 persen.
“Pengaruh ke pembeli yang biasanya beli dua kg dikurangin satu kg, karena kan harganya tinggi banget jadi daya belinya juga kurang,” ujar dia.
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Melambung, Pembeli Kurangi Belanjaan
Ia kemudian mengeluhkan kualitas cabai saat ini menurun meski harganya melonjak. Hal ini, menurut Sulastri, akibat musim hujan yang mulai melanda Indonesia.
“Karena mungkin hujan mungkin pengaruh (pada kualitas cabai). Ada cabai yg kualitasnya jelek,” papar Sulastri.
“Beberapa hari saya dapat bagus terus tetapi pas hari ini (cabai) agak basah,” sambung dia.
Beberapa bahan pokok lain yang harganya ikut naik antara lain tomat Rp 20.000 per kg dan jeruk limo Rp 80.000 per kg. Sementara harga sayur-sayuran dan bawang cenderung stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.