JAKARTA, KOMPAS.com - Balita berinisial H (3) yang dianiaya pacar tantenya SAB (17) ang bernama Risqi Ariskalaki (29), masih dalam kondisi yang memilukan.
H dianiaya oleh pacar tantenya itu selama tinggal di kontrakan kawasan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak November lalu.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigadir Jenderal (Brigjen) Hariyanto mengungkapkan, tulang selangka korban patah akibat kekerasan yang ia alami.
Baca juga: Risqi Ariskalaki, Sosok Pengangguran Penganiaya Keponakan Kekasihnya di Kramatjati
"Kondisi balita per hari ini masih belum sadar, kemudian pada tulang selangka patah," ujar dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023).
Hariyanto melanjutkan, H juga memar-memar pada sekujur tubuhnya dan terjadi gangguan pada persendian bahu kanannya.
"Kondisinya juga mengalami cedera otak berat. Sepertinya memang traumanya pada bahu dan kepala," tutur dia.
Sampai saat ini, H masih belum sadarkan diri sejak dirawat di RS Polri Kramatjati pada Jumat (8/12/2023). Saat itu, H dibawa lantaran mengalami muntah darah.
"Kondisi balita yang dianiaya di Kramatjati per hari ini masih belum sadar, koma," ungkap Hariyanto.
Jika diukur menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS), tingkat kesadaran korban adalah tiga.
Sebagai informasi, GCS adalah metode yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran seseorang. Pada orang normal, tingkat kesadarannya berada di angka 15.
"Nilai 15 itu ukurannya bisa ngomong, merespons kalau ditepuk, dan dicubit (terasa) sakit," jelas Hariyanto.
Adapun penganiayaan korban pertama kali diketahui saat tenaga medis di RS Polri curiga pada sejumlah memar dan luka seperti bekas sundutan rokok pada tubuh H.
"Itu (memar dan luka seperti bekas sundutan rokok) yang menjadikan kecurigaan dokter UGD kami," ungkap Hariyanto.
Baca juga: Luka Memar dan Bekas Sundutan Rokok Bikin Tenaga Medis RS Polri Curiga Seorang Balita Dianiaya
Saat mendatangi ruang unit gawat darurat (UGD), Risqi berbohong dan berkata bahwa H terluka dan tidak sadarkan diri karena jatuh.
Namun, tenaga medis curiga dengan luka di sekujur tubuh H. Mereka langsung menghubungiUnit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur.