Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pilu Balita yang Dianiaya Kekasih Tantenya di Kramatjati: Patah Tulang Selangka hingga Koma

Kompas.com - 12/12/2023, 17:48 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Balita berinisial H (3) yang dianiaya pacar tantenya SAB (17) ang bernama Risqi Ariskalaki (29), masih dalam kondisi yang memilukan.

H dianiaya oleh pacar tantenya itu selama tinggal di kontrakan kawasan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak November lalu.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigadir Jenderal (Brigjen) Hariyanto mengungkapkan, tulang selangka korban patah akibat kekerasan yang ia alami.

Baca juga: Risqi Ariskalaki, Sosok Pengangguran Penganiaya Keponakan Kekasihnya di Kramatjati

"Kondisi balita per hari ini masih belum sadar, kemudian pada tulang selangka patah," ujar dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023).

Hariyanto melanjutkan, H juga memar-memar pada sekujur tubuhnya dan terjadi gangguan pada persendian bahu kanannya.

"Kondisinya juga mengalami cedera otak berat. Sepertinya memang traumanya pada bahu dan kepala," tutur dia.

Masih koma

Sampai saat ini, H masih belum sadarkan diri sejak dirawat di RS Polri Kramatjati pada Jumat (8/12/2023). Saat itu, H dibawa lantaran mengalami muntah darah.

Baca juga: Kesaksian Tetangga: Tante Balita yang Dianiaya Pacarnya di Kramatjati Tolak Antar Keponakannya ke Rumah Sakit

"Kondisi balita yang dianiaya di Kramatjati per hari ini masih belum sadar, koma," ungkap Hariyanto.

Jika diukur menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS), tingkat kesadaran korban adalah tiga.

Sebagai informasi, GCS adalah metode yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran seseorang. Pada orang normal, tingkat kesadarannya berada di angka 15.

"Nilai 15 itu ukurannya bisa ngomong, merespons kalau ditepuk, dan dicubit (terasa) sakit," jelas Hariyanto.

Ada luka memar dan bekas rokok

Adapun penganiayaan korban pertama kali diketahui saat tenaga medis di RS Polri curiga pada sejumlah memar dan luka seperti bekas sundutan rokok pada tubuh H.

"Itu (memar dan luka seperti bekas sundutan rokok) yang menjadikan kecurigaan dokter UGD kami," ungkap Hariyanto.

Baca juga: Luka Memar dan Bekas Sundutan Rokok Bikin Tenaga Medis RS Polri Curiga Seorang Balita Dianiaya

Saat mendatangi ruang unit gawat darurat (UGD), Risqi berbohong dan berkata bahwa H terluka dan tidak sadarkan diri karena jatuh.

Namun, tenaga medis curiga dengan luka di sekujur tubuh H. Mereka langsung menghubungiUnit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur.

"Ada kecurigaan penganiayaan, sehingga dilaporkan ke penyidik bahwa telah terjadi seperti itu (penganiayaan)," ucap Hariyanto.

Setelah terus diinterogasi dan ditemukan bukti penganiayaan di ponselnya, Risqi mengaku telah menganiaya H sejak awal November 2023.

Berdasarkan informasi terkini, Risqi dan tante korban ditahan di Polres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Penganiaya Balita di Kramatjati Cuek Saat Korban Muntah Darah

Sementara H dirawat secara intensif di RS Polri Kramatjati. Risqi menganiaya H sejak mengontrak di Batu Ampar pada November 2023.

Ia dan tante korban mengaku sebagai pasangan suami istri. Sementara H diakui sebagai anak mereka.

(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com