JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI meminta maaf terkait adanya gangguan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) akibat diretas oleh orang tak bertanggung jawab pada Selasa (12/12/2023) malam.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan teknis di salah satu fitur aplikasi Jaki," ujar Plt Kepala Dinas Kominfotik DKI Sigit Wijatmoko saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023).
Sigit mengatakan, fitur aplikasi Jaki yang diretas yakni JakWarta yang menampilkan informasi berita-berita di DKI Jakarta.
Baca juga: Aplikasi Jaki Diretas Usai Disinggung Anies, Heru Budi: Lagi Diperbaiki...
Untuk diketahui, aplikasi itu dilengkapi berbagai fitur layanan, mulai dari laporan Warga, ambulans, transportasi publik, pajak, harga pangan, peta, kualitas udara, hingga pantau banjir.
Namun, kata Sigit, saat ini aplikasi itu telah kembali normal dan sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
"Penyelenggaraan aplikasi Jaki tetap berjalan normal,” kata Sigit.
Baca juga: Diretas Usai Disinggung Anies dalam Debat, Aplikasi Jaki Kini Kembali Normal
Sigit memastikan bahwa data-data dari pengguna aplikasi Jaki aman meski sebelumnya mendapatkan gangguan untuk beberapa waktu.
Ke depannya, Pemprov DKI melalui Unit Pengelola (UP) Jakarta Smart City berupaya mendeteksi potensi gangguan lebih cepat agar tak terjadi hal yang sama.
“Kami berupaya melakukan deteksi dan respons cepat untuk memitigasi segala gangguan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kepercayaan dan keamanan dan privasi data pengguna,” ujar Sigit.
Baca juga: Aplikasi Jaki Diretas Usai Disinggung Anies, Pemprov DKI Pastikan Data Pengguna Aman
Sebagai informasi, aplikasi Jaki disinggung calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat kandidat yang berlangsung pada Selasa malam.
Dalam debat tersebut, aplikasi Jaki disebut Anies sebagai salah satu programnya dalam peningkatan pelayanan publik saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Kami buat ketika dulu di Jakarta namanya Jaki. Jaki adalah sebuah super apps yang membuat setiap pelayanan ada ukurannya,” ujar Anies.
“Contoh, bila lapor pohon tumbang memberikan arahan kepada jajaran, berapa jam harus beres,” sambungnya.
Baca juga: Aplikasi Jaki Diretas Usai Disinggung Anies, Pemprov DKI Klaim Rutin Mitigasi Serangan Siber
Bagi Anies, aplikasi Jaki ini membuat setiap pelayanan publik di DKI Jakarta dapat terukur dan transparan. Masyarakat juga dapat melihat dan mengetahui tindak lanjut dari pemerintah.
“Semua ukuran pelayanan dibuat transparan. Lalu publik yang melapor tahu persis, saya lapor kapan, harus selesai kapan. Dengan begitu, standardisasi akan bisa terjadi,” kata Anies.
Tak lama setelah itu, beredar tangkapan layar bahwa aplikasi Jaki yang diretas, halaman utama juga menampilkan foto seseorang bertopeng.
Bersamaan dengan itu, aplikasi ini juga menampilkan notifikasi atau pemberitahuan bahwa layanan Jaki disinggung dalam debat kandidat capres 2024.
“HALO WARGA JAKARTA SELAMAT MALAM!!! ..BARUSAN JAKI DI MENTION DI DEBAT PILPRES NIH, WAH SORRY TO SAY, BUT APLIKASI INI TAMPAKNYA TIDAK TERLALU DIURUS KENYATAANNYA…,” demikian pesan dalam notifikasi aplikasi Jaki ketika diretas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.