Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Panca Darmansyah Cemburu pada Sang Istri, tapi Mengapa Malah 4 Anaknya yang Dibunuh?

Kompas.com - 22/12/2023, 07:17 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertengkaran hebat Panca Darmansyah (41) dengan istrinya, D, lewat Whatsapp sempat terjadi sebelum keempat anaknya dibunuh ayahnya sendiri.

Keduanya berkomunikasi via WhatsApp karena D saat itu tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu usai dianiaya Panca pada Sabtu (2/12/2023).

Menurut Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Henrikus Yossi, ketika situasi semakin memanas, keduanya memutuskan tak berbalas pesan lagi.

Baca juga: Ini Sosok Panca Darmansyah, Ayah Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa

"Ketika komunikasi terputus, hal ini akhirnya membulatkan tekad yang bersangkutan untuk melakukan aksi kejinya, yakni menghilangkan nyawa empat anaknya," tutur Kamis (21/12/2023).

Panca membunuh keempat anaknya pada Minggu (3/12/2023) dalam rumah kontrakannya di Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Namun, pembunuhan itu baru terungkap pada Rabu (6/12/2023) sore, saat warga mencium bau busuk yang menyengat.

Di dalam rumah, warga bersama polisi melihat keempat anak Panca dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar. Mereka adalah VA (6), S (4), A (3), dan As (1).

Baca juga: Lima Kali Coba Bunuh Diri Usai Bunuh Empat Anaknya, Panca: Kenapa Saya Masih Hidup Sih...

Terbakar api cemburu

Kekejian Panca yang tega menghabisi nyawa keempat anaknya bermula dari api cemburu saat ia melihat pesan sang istri dengan lelaki lain.

"Intinya saya cemburu dengan istri saya karena dia melakukan perselingkuhan, itu saja," kata Panca.

Mulanya, dia melihat pesan sang istri dengan lelaki lain melalui WhatsApp. Karena penasaran, Panca menelepon laki-laki itu. Tak lama, nomor itu kemudian diblokir.

Setelah itu, Panca mengaku meretas akun Instagram sang istri dan melihat lebih jelas bahwa ada tiga orang yang diduga berhubungan intens dengan D.

"Enggak cuma satu orang aja. Ada kisaran tiga orang yang (chat-nya) seperti suami-istri," lanjut dia.

Baca juga: Setelah Bunuh 4 Anaknya, Panca Taruh Foto Keluarga dan Mainan di Samping Jasad Korban

Mengapa anak yang jadi sasaran amarah?

Penampakan kontrakan penemuan empat mayat anak kecil di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).Dzaky Nurcahyo Penampakan kontrakan penemuan empat mayat anak kecil di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Menurut Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, ada beberapa faktor yang membuat keempat anaknya itu justru jadi sasaran amarah sang ayah.

Menurut Reza, ada motif dendam dalam pembunuhan tersebut. Hal ini terlihat dari pesan “Puas Bunda Tx For ALL” yang ditulis dengan darah pelaku.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com