Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Bocah di Pesanggrahan, Dicabuli Ayah Tiri Berkali-kali hingga Sempat Coba Bunuh Diri

Kompas.com - 03/01/2024, 20:19 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial SRP (12) menjadi korban pencabulan yang dilakukan ayah tirinya, H (42).

Sepupu korban, F (28) mengatakan bahwa aksi pencabulan yang dilakukan H terhadap SRP sudah berulang kali terjadi.

“Korban bilang sudah sering digituin (dicabuli). Tapi pas aku tanya sudah berapa bulan, dia enggak tahu pastinya kapan. Dia hanya bilang sudah sering, gitu,” ujar F kepada wartawan, Selasa (2/1/2024).

F mengatakan, aksi pencabulan itu terjadi di kediaman pelaku yang terletak di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Bocah 11 Tahun di Jaksel Dicabuli Ayah Tirinya Berkali-kali

Pelaku melancarkan aksinya dengan menyuruh korban duduk di atas pangkuannya.

“Jadi korban itu disuruh duduk di pahanya dia (H). Kemudian, dia juga meraba-raba dan melakukan hal yang kurang pantas kepada korban. Kurang lebih gitu,” tutur F.

Korban diancam

Untuk menyembunyikan aksi bejatnya, H disebut selalu mengancam korban.

Oleh sebab itu, tindak pencabulan yang dilakukan H terhadap anak sambungnya tersebut tertutup rapat-rapat.

“Korban memang diancam ayahnya kalau cerita ke orang. Aku sendiri baru tahu karena korban baru cerita,” imbuh F.

Korban sempat coba bunuh diri

F mengungkapkan, SRP pernah mencoba bunuh diri beberapa kali lantaran sering dicabuli H.

Baca juga: Dicabuli Ayah Tirinya, Bocah 11 Tahun di Jaksel Sempat Coba Bunuh Diri

“Dia (korban) sudah stres banget. Sudah pernah mencoba bunuh diri berkali-kali,” ungkap F.

F berujar, korban mengalami gangguan psikis akibat pencabulan yang dilakukan ayah tirinya.

Hal itu didukung dengan pernyataan dokter saat korban divisum.

“Kalau kata psikiater di rumah sakit, dia depresi, psikisnya sudah kena. Hasil visumnya juga positif, korban memang mendapat perlakuan pelecehan seksual,” tutur F.

Karena psikisnya sudah terganggu, F menyebut, korban kerap berbicara mengenai pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com