Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Ingin Bersihkan Lingkungan, Modus 11 Pria Peras Warga Tanah Abang

Kompas.com - 06/01/2024, 06:56 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pria yang diduga memeras warga RW 06/RT 08 Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku ingin membersihkan lingkungan.

“Kalau dari bahasa mereka, bilangnya mau membantu membersihkan lingkungan. Kalau itu ya, silakan. Cuma ketika saya lakukan interogasi, buktinya ada komplain masuk,” keluh RW 06 Zulharman saat dihampiri Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

“Berarti ada hal yang enggak beres (tidak sinkron) di lapangan,” lanjut dia.

Baca juga: 11 Orang Peras Warga Tanah Abang, Gedor Rumah dan Nyelonong Masuk Kos-kosan

Ketua RT 08 Ali menimpali, pihaknya menyita sejumlah alat-alat dari 11 pelaku, yakni empat buah cangkrang kecil, karung, dan sapu lidi.

“Lokasi penangkapan tuh di depan rumah nenek-nenek. Mungkin karena dia (nenek) takut ada ramai banyak orang di depan rumahnya, dia kasih Rp 50.000,” ucap Ali.

Mulanya, para pelaku masuk dari RW 05 berkedok membersihkan saluran air.

Namun, mereka meminta imbalan berupa uang dari warga setempat hingga menggedor-gedor rumah. Bahkan, menyelonong masuk ke kos-kosan dan mengetuk setiap pintu penghuni.

“Sedangkan, di sini kan ada aturan bahwa siapapun yang minta dana dan bikin kegiatan perlu atas izin RT dan RW. Karena di lingkungan ini juga ada grup koordinasi agar kami semua sama-sama tahu tentang kegiatan yang digelar di lingkungan sini,” ujar Zulharman.

Baca juga: Pemeras Warga di Tanah Abang yang Berdalih Membersihkan Saluran Air Menolak jika Dibayar Rp 5.000

Untuk diketahui, Polsek Metro Tanah Abang telah menangkap ke-11 pelaku, yaitu TA (18), AF (24), BM (28), YA (38), SAP (21), W (52), HKP (21), S (31), FR (16), GRY (21), dan HF (22).

Mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan perbuatan itu lagi.

Selain itu, empat di antara mereka ditemukan positif menggunakan ganja.

“Satu anak di bawah umur, tiga orang dewasa. Narkoba jenis ganja,” ujar Kasatreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat.

Mereka yang menggunakan narkoba adalah TA (18), BM (28), GR (21), dan FR (16).

“Tidak ada LP (laporan polisi). Yang positif narkoba, kami asesmen dan kirim ke tempat rehab,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com