Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Caleg di Pasar Minggu Berjatuhan, Warga: Tidak Ada yang Bersihkan, Merusak Estetika!

Kompas.com - 16/01/2024, 13:49 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan jatuhnya spanduk-spanduk calon legislatif (caleg) di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu hingga Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jakarta Selatan.

Salah satunya adalah warga bernama Hari (26). Ia menyebut, spanduk caleg yang berceceran di median jalan merusak pemandangan kota.

Sebab, spanduk-spanduk yang jatuh dibiarkan begitu saja.

“Kalau menurut saya, spanduk yang jatuh itu merusak estetika kota. Terlebih, tidak ada pihak yang coba membersihkan atau membenarkan posisi spanduk,” kata dia kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Spanduk Caleg Berjatuhan di Sepanjang Jalan Pasar Minggu sampai Tebet, Kainnya Terlindas Pengendara

Dengan dibiarkannya alat peraga kampanye (APK) tersebut terjatuh, lanjut Hari, tak sedikit spanduk yang akhirnya terlindas oleh pengendara saat melintas.

“Beberapa bahkan ada yang sampai terlindas kendaraan karena salah satu sudutnya masih mengait ke pagar pembatas. Jadi gimana ya, bingung saya,” tutur dia sambil mengerutkan dahi.

Warga lainnya bernama Rangga (25) menyebut APK yang berjatuhan justru terlihat seperti sampah.

Menurutnya, petugas terkait bisa membersihkan spanduk tersebut supaya tak terus-menerus berterbangan saat kendaraan melintas.

Baca juga: Banyak Spanduk Partai dan Caleg Meleyot di Jalan Raya Bogor, Bahayakan Pengendara Motor

“Kalau anginnya kencang, spanduknya kan ikut bergerak. Jadi seperti sampah yang dibiarkan. Makanya kalau bisa dibersihkan atau dirapihkan aja, dipasang lagi sekalian,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, beberapa spanduk calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berjatuhan di sepanjang Jalan Raya Pasar Minggu hingga Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jakarta Selatan.

Pengamatan Kompas.com, Selasa (16/1/2024), spanduk yang berjatuhan merupakan spanduk caleg yang terpasang di pagar pembatas median jalan.

Spanduk yang berjatuhan umumnya berukuran kecil dan tak semua pengaitnya lepas.

Akibatnya, spanduk-spanduk itu berterbangan kesana dan kemari jika angin bertiup kencang.

Baca juga: Spanduk Caleg Dicap Tersangka Penusukan Pohon, Warga: Biar Kapok!

Namun, jika tak ada angin yang berhembus, spanduk tersebut bakal terhindar oleh pengendara yang melintas.

Sebab, beberapa spanduk yang lepas dari pengaitnya sampai tumpah-ruah di badan jalan.

Di lain sisi, tak hanya spanduk caleg saja yang berjatuhan. Beberapa bendera partai politik (parpol) juga tampak lari dari tempatnya.

Bendera parpol yang dikaitkan dengan sebilah bambu berukuran kecil itu disinyalir terjatuh karena bambu yang diikat ke pagar pembatas median jalan disinyalir kurang kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com