BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih menunggu hasil review yang dilakukan PT KAI terhadap studi kelayakan atau feasibility study (FS) proyek trem.
Menurut Kepala Bidang Perekonomian Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Sofie Linawati, sampai saat ini pihaknya masih belum menerima hasil FS tersebut.
"Tahun 2021 kita sudah mencoba nota kesepakatan antara Pemerintah Kota Bogor dengan PT KAI di akhir Desember terkait perkeretaapian perkotaan. Sehingga di tahun 2022 PT KAI, FS itu kita serahkan ke PT KAI untuk di-review. Kami secara final hasil review-nya belum menerima seperti apa. Sehingga kami masih menunggu," ucap Sofie saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (17/1/2022).
Baca juga: Butuh Rp 1,7 Triliun untuk Wujudkan Trem di Bogor, Pemkot Masih Cari Investor
Lebih lanjut, Pemkot Bogor juga masih memikirkan skema pendanaan.
Menurut Sofie pembangunan trem tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) saja.
Pemkot Bogor mengusahakan pendanaan dari luar baik pengusaha nasional maupun luar negeri.
Kerja sama terkait pendanaan trem juga formatnya g to g (government to government) melibatkan Pemerintah Pusat.
"Kami sudah melakukan koordinasi juga dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), provinsi untuk menyampaikan terkait dengan rencana Kota Bogor membangun trem, kita terus lakukan penjajakan," ujar Sofie.
Baca juga: Ada Penampakan Rel di Samping Jembatan Otista, Benarkah untuk Trem Bogor?
"Sudah ada beberapa yang mencoba minat untuk audiensi. Tetapi mereka juga harus melihat lagi, mengkaji lagi secara internal. Kami juga masih menunggu para investor kita coba bawa ke pusat apakah bisa diintervensi melalui APBN," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.