Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Rp 1,7 Triliun untuk Wujudkan Trem di Bogor, Pemkot Masih Cari Investor

Kompas.com - 17/01/2024, 12:26 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Bidang Perekonomian Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Sofie Linawati menuturkan, pihaknya masih mencari skema pendanaan untuk mewujudkan rencana pembangunan transportasi berbasis rel dalam kota atau trem di Kota Bogor.

Pemkot Bogor juga masih mencari investor pendanaan yang diperkirakan membutuhkan Rp 1,7 triliun ini.

Dengan anggaran tersebut dirasa berat dan tidak mungkin hanya mengandalkan APBD Kota Bogor.

Baca juga: Ada Penampakan Rel di Samping Jembatan Otista, Benarkah untuk Trem Bogor?

"Dari FS (feasibility study) karena kita juga melihat bahwa cukup tinggi investasinya ketika hasil dari kajian 2021 ada berapa triliun untuk satu koridor kalau enggak salah sampai ke Rp 1,7 triliun itu yang berlaku di tahun 2020. Sehingga memang ini cukup berat akan dikaji oleh APBD," ucap Sofie saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Untuk itu pihaknya masih mencari skema pendanaan, investasi, demi mewujudkan trem di Kota Bogor.

Sofie menuturkan, kerja sama pendanaan trem di Kota Bogor juga memakai format government to government, tepatnya melibatkan pemerintah pusat.

"Sejalan dengan itu kita tetap melakukan pencarian skema pendanaan untuk itu, bisa juga dengan G to G, kita mencoba menggandeng perusahaan daerah transportasi pakuan untuk melakukan penjajakan terkait derngan pembangunan trem ini. Memang tidak mungkin bisa sendiri tetapi mungkin bisa menggandeng investor," ucap Sofie.

Baca juga: Saat Sopir Bus dan Penumpang Keluhkan Kondisi Terminal Baranangsiang Bogor yang Mengkhawatirkan...

Diketahui, trem di Kota Bogor akan menempuh rute sepanjang 8 kilometer dengan sistem looping Tol Jagorawi, Terminal Baranangsiang, Jalan Otto Iskandardinata, Juanda, Kapten Muslihat, Nyi Raja Permas, Dewi Sartika, Sawo Jajar, Sudirman, dan Pajajaran.

Sofie menjelaskan, pembangunan transportasi umum Kota Bogor semakin lengkap dengan adanya trem, LRT Jabodebek, Trans Pakuan, hingga KRL Commuter Line.

Ia menuturkan, pembangunan transportasi publik harus terintegrasi.

“Pada dasarnya, ketika kita membangun transportasi umum masal ini memang harus terintegrasi jadi itu yang harus kita tangkap,” ungkap Sofie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com