Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ketua Bawaslu DKI: Hampir Semua “Flyover” di Jakarta Dipasangi APK, Ini Pelanggaran

Kompas.com - 19/01/2024, 07:06 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Muhammad Jufri menyebutkan, alat peraga kampanye (APK) dipasang di hampir semua flyover di Jakarta.

“Kalau kami lihat di Jakarta, hampir semua flyover dipasangi APK dan menurut saya itu merupakan pelanggaran pemilu,” ujar dia di Kantor Bawaslu DKI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024) malam.

Baca juga: Eks Ketua Bawaslu DKI Prihatin, APK yang Langgar Aturan Tak Kunjung Tertibkan

Jufri mengatakan, dalam Surat Keputusan (SK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 363 Tahun 2023 ditulis lokasi-lokasi yang dilarang untuk memasang APK.

“Lokasi pemasangan APK sudah dijelaskan di dalam SK bahwa jembatan penyeberangan jalan, flyover, underpass, tempat-tempat pendidikan, dan tempat ibadah tidak boleh dipasang alat peraga,” tutur dia.

Akibat pelanggaran pemasangan APK, Jufri mengungkapkan, sudah ada beberapa orang yang menjadi korban. Sejumlah pengendara tertimpa APK yang dipasang di lokasi terlarang.

“APK yang melanggar, khususnya yang berada di dekat jalan raya, menimbulkan bahaya bagi pengendara. Sudah jatuh korban juga. Kalau terus dibiarkan, akan ada korban-korban lainnya, ungkap dia.

Baca juga: Tertibkan APK Semrawut di Jakbar, Bawaslu Prioritaskan Copot Bendera yang Bahayakan Pengendara

Melihat itu, Jufri lantas membuat laporan di Kantor Bawaslu DKI supaya ada tindakan yang dilakukan bersama stakeholder terkait.

Terlebih, masa kampanye sudah berjalan lebih dari satu bulan dan belum ada tindakan tegas.

“Sebenarnya kami menunggu Bawaslu melakukan tindakan. Biasanya kan diperingatkan dulu kepada partai politik untuk mencopot APK-nya. Tapi, sudah berjalan satu bulan, kok masih belum ada penertiban yang dilakukan Bawaslu dan Satpol PP. Untuk itu kami datang ke Bawaslu untuk melaporkan terkait pelanggaran ini,” papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com