BEKASI, KOMPAS.com - Semrawutnya alat peraga kampanye (APK) di sepanjang Jalan Nangka Raya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diakui warga menganggu pemandangan.
Seorang warga bernama Dasya (30) mengatakan, berbagai jenis atribut kampanye yang dipaku di pohon itu sangat menganggu dan merusak estetika.
"Sangat mengganggu, bisa dibilang ini bentuk polusi visual," ujar Dasya kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).
Baca juga: Miris, Puluhan Pohon di Bekasi Jadi Korban Atribut Kampanye Caleg dan Partai
Dasya mengatakan, dirinya mengetahui kalau pohon menjadi salah satu tempat yang dilarang dipasang APK.
"Tahu banget (enggak boleh dipaku di pohon) dan sebenarnya ini masalah yang selalu muncul, terutama di tahun politik," kata dia.
Dasya menuturkan, sebelum mulai masa kampanye ini sudah banyak poster dan baliho komersial tersebar di berbagai titik.
"Sekarang jadi berkali kali lipat lebih parah pas masa kampanye ini," kata dia.
Hal senada juga diucapkan Salma (25). Baginya, APK itu menganggu pemandangan saat melewati jalan tersebut.
"Pasti sangat terganggu ya, polusi mata itu. Bekasi sudah kebanyakan gedung, sekalinya ada pohon malah dipasang APK Partai," ucapnya.
Salma mengatakan, banyaknya APK yang ditancap di pohon itu membuat dia geram karena bukan hanya menganggu pemandangan, tetapi juga merusak lingkungan.
Baca juga: Ruang Publik, Pohon, JPO, Harus Bebas dari Atribut Kampanye
"Saya jujur geregetan lihat APK Partai di pohon gitu. Kasian pohonnya jadi kotor. Pusing lihatnya, jalanan jadi amburadul," imbuhnya.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Sabtu (20/1/2024), di sepanjang Jalan Nangka Raya itu ada banyak alat peraga kampanye (APK) berbagai jenis yang menancap di pohon-pohon.
Mulai dari baliho, poster, bahkan hingga bendera partai. Puluhan APK itu memenuhi badan pohon hingga hampir tak terlihat.
Satu pohon bisa terdapat dua hingga tiga poster calon legislatif dari partai PSI, Demokrat, PKS, PDIP, Golkar dan PBB dan banyak partai lainnya.
Hadirnya pohon yang seharusnya menjadi penyejuk mata dan keindahan estetika itu "dirusak" oleh orang-orang yang ingin menjadi pejabat negara.
Baca juga: Ambruk ke Jalan karena Terbebani APK, Pagar Taman Ampera Belum Bisa Diperbaiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.