Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ibu di Pondok Labu Belajar Menu MPASI untuk Cegah Stunting, Diingatkan Beri Ikan pada Anak

Kompas.com - 24/01/2024, 15:41 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ibu-ibu di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, mendapatkan penyuluhan menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk mencegah stunting, Rabu (24/1/2024).

Penyuluhan itu diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan di Posyandu Anggur 2 dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-64.

Pantauan Kompas.com di lokasi, penyuluhan dimulai dengan pengenalan jenis makanan yang baik dikonsumsi sebagai MPASI, salah satunya ikan.

Baca juga: Tak Hanya Soal Air Bersih, Heru Budi Juga Minta PAM Jaya Tangani Kasus Stunting di DKI

Ikan dinilai mampu memenuhi gizi anak-anak sejak usia enam bulan.

“Ibu-ibu, ikan adalah salah satu makanan yang kaya protein. Jadi sangat penting diberikan kalau sudah masuk waktu MPASI,” ujar salah satu petugas Puskesmas Cilandak di lokasi.

Petugas itu kemudian menjelaskan secara rinci soal menu MPASI apa saja yang diperbolehkan untuk disajikan ke anak-anak dalam rentang usia enam bulan hingga lima tahun.

Untuk anak berusia 6-8 bulan, ibu-ibu dianjurkan untuk menyajikan makanan yang mudah dilumat.

Tekstur makanannya pun dibuat seperti bubur supaya anak tak tersedak.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Pasang 1.075 Lampu Jalan Smart LED, Dimulai April 2024

Untuk usia 9-11 bulan, anak-anak sudah diperbolehkan memakan nasi dengan tekstur yang sedikit lebih keras.

Menu pendukungnya seperti ikan dan buncis juga sudah bisa disajikan dengan ukuran-ukuran kecil.

Untuk usia 12-23 bulan, anak-anak sudah boleh mengonsumsi nasi, sayur, dan ikan tanpa harus dipotong kecil.

“Kalau usia 2-5 tahun, sama seperti menu sebelumnya. Bedanya boleh langsung ditambah buah dan porsinya lebih banyak. Ukurannya pun boleh disajikan dalam ukuran besar,” tutur petugas tersebut.

Di lain sisi, jika tak ada ikan di dalam rumah, ibu-ibu yang memiliki balita bisa menggantinya dengan menu protein lainnya.

Baca juga: Pemprov DKI: Kebakaran Paling Banyak Terjadi di Jaktim, Ada 594 Kasus pada 2023

Menu pengganti yang bisa disajikan yakni, hati ayam, daging sapi, daging ayam, dan telur.

“Nanti tinggal disesuaikan untuk porsinya ya ibu-ibu, intinya menu ini adalah menu wajib untuk pendamping asi,” imbuh petugas tersebut.

Adapun, penyuluhan ini dilakukan karena masih ditemukan anak stunting di Kelurahan Pondok Labu.

Khusus di Posyandu Anggur 2, sebenarnya sudah tak ada anak stunting yang tercatat.

Hanya, masih ada bayi yang menderita gizi buruk.

“Terakhir, ada dua kasus stunting. Tapi alhamdulillah dua anak tersebut sudah dinyatakan sehat. Kini, tinggal satu anak yang derita gizi buruk karena penyakit penyerta, yakni TBC,” ujar salah satu kader posyandu bernama Yultifeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com