JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) untuk mengantisipasi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) "tumbang" selama bertugas.
"Kami sudah bekerja sama dengan Forkopimda, terutama Suku Dinas Kesehatan di Jakarta Pusat," kata Ketua KPU Jakpus Efniadiansyah di Taman Menteng, Kamis (25/1/2024).
Saat proses perekrutan, jajaran Sudinkes Jakpus juga telah berjaga di setiap kelurahan atau Sekretariat KPPS.
Baca juga: UI Beri Rekomendasi untuk Keselamatan Kerja Petugas KPPS Pemilu 2024
"Begitu juga insya Allah pada hari-H, 14 Februari, juga dapat support atau dukungan, (sebagaimana) diperintahkan Pak Wali Kota," ujar pria yang akrab disapa Efni.
Hari ini, KPU Jakpus melantik 21.903 petugas KPPS di wilayah Jakarta Pusat selama serentak.
Dari total keseluruhan tujuh kecamatan, masing-masing terdiri dari 3.129 anggota KPPS.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menjadikan pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu syarat utama pendaftaran petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia KPU RI Parsadaan Harahap mengatakan, hal ini diterapkan untuk memastikan setiap petugas KPPS yang lolos seleksi pendaftaran, dalam kondisi sehat ketika bertugas.
“Makanya pada perekrutan untuk Pemilu 2024, dipastikan semua KPPS memiliki syarat kesehatan. Setidaknya akan diminta pemeriksaan kesehatan terkait dengan darah tinggi, kolesterol dan diabetes,” ujar Parsadaan di Kantor KPU DKI Jakarta, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Dinkes DKI Bakal Sediakan Vitamin dan Suplemen untuk KPPS Pemilu 2024
Menurut Parsadaan, kasus petugas KPPS sakit dan meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu sebelumnya, dipengaruhi penyakit penyerta atau komorbid.
Atas dasar itu, KPU RI mewajibkan pemeriksaan kesehatan agar kondisi kesehatan maupun komorbid para calon petugas KPPS, dapat diketahui sedini mungkin.
“Hasil dari beberapa masukan, seminar, kemudian kajian, diskusi dan evaluasi terkait dengan Pemilu 2019, rata-rata teman-teman yang mengalami meninggal dunia, sakit dan sebagainya itu karena ada komorbid. Hal ini setidaknya kami harapkan tidak terjadi lagi,” kata Parsadaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.