BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pusat Grosir Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluhkan daya beli masyarakat yang menurun.
Hal ini berdampak pada omzet mereka yang ikut merosot.
Sepinya pembeli diakui salah satu pedagang baju batik Burhanudin (51). Dia mengatakan, saat ini, omzetnya anjlok hingga 60 persen.
Baca juga: Pusat Grosir Bogor di Ujung Napas, Mencoba Bertahan di Tengah Kian Sepinya Pengunjung
"Penurunan sampai 60 persen itu bisa terjadi, jadi kita para pedagang bisa gak dapat uang. biasanya ada aja, tapi ngepas sekali," ujar Burhanudin saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (28/1/2024).
Penurunan omzet sudah Burhanudin rasakan sejak tahun 2019.
Penjualan semakin menurun imbas pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia di tahun 2020.
"Jauh dari zaman dulu, cari uang dulu gampang, sebenarnya sebelum Covid-19 sudah mengalami penurunan, ditambah lagi Covid-19 jadi makin hancur-hancuran," ungkap Burhanudin.
Pedagang lainnya, Rian (45), juga mengalami penurunan omzet yang signifikan.
Baca juga: Pedagang di Pusat Grosir Bogor Banting Harga dan Jualan Online agar Dagangan Tetap Laku
Sebelumnya, pendapatan bulanannya dari menjual pakaian setara dengan pendapatan orang yang bekerja di perkantoran, bahkan lebih.
Namun, pendapatannya saat ini tak menentu.
"Biasanya kalau normal dulu lumayan, diitung itung kalau sama orang kerja jauh orang yang kerja. Kalau sekarang kita yang jauh dari orang kerja," ucap Rian.
Saat pandemi Covid-19 melanda dan jumlah pembeli semakin menurun, Rian perlahan menutup sembilan toko untuk menutup biaya operasional.
Kini, Rian hanya membuka dua toko.
"Toko saya dari 11, (sekarang) tinggal dua," tutur Rian.
Baca juga: Pembeli Kian Sepi, Pedagang di Pusat Grosir Bogor Tutup 9 Toko
Demi membangkitkan kembali bisnisnya yang tersisa, Rian menghabiskan uang tabungan dan menjual dua mobilnya, Toyota Avanza dan Innova, untuk menambah modal.
Penjaga toko bernama Ina (23) menyampaikan, pengunjung PGB yang kian sepi membuat pendapatan hariannya menurun drastis.
Biasanya, dalam satu hari, Ina bisa menghasilkan Rp 500.000
Nmun, untuk saat ini, mendapatkan pembeli saja Ina merasa kesulitan.
"Biasanya sehari itu nyampe setengah juta. Sekarang mah susah buat dapet penglaris juga," ujar Ina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.