BOGOR, KOMPAS.com - Kondisi Pusat Grosir Bogor (PGB) yang sepi membuat sejumlah pedagang memutar otak agar bisnisnya tetap bertahan setelah dihantam pandemi Covid-19.
Demi menarik perhatian pembeli, pedagang pakaian bernama Rian (45) rela banting harga.
“Kami kasih harga paling murah. Misal kami menjual baju di sini harga Rp 35.000, di mal lain malah dijual Rp 45.000,” ungkap Rian saat diwawancarai Kompas.com di tokonya, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Sudah Dicopot Bawaslu, Bendera Parpol Kembali Penuhi Jembatan KH Abdullah bin Nuh Bogor
Rian bercerita, untuk menyelamatkan bisnisnya yang terpuruk, ia juga rela menghabiskan uang tabungannya. Namun, ia tak menyebutkan jumlah uang tabungan yang dihabiskannya.
Tak hanya itu, Rian juga mengaku menjual dua mobilnya, Toyota Avanza dan Innova, untuk menambah modal.
“Sebelum corona, saya punya dua mobil, Avanza sama Innova. Dijual untuk nombok, untuk nambah modal lagi,” ungkap Rian.
Sementara itu, pedagang bernama Burhanudin (51) terus menjaga relasi dengan pelanggan setianya agar bisnis penjualan baju batiknya tetap laku.
Baca juga: Pembeli Kian Sepi, Pedagang di Pusat Grosir Bogor Tutup 9 Toko
Ia juga berusaha melayani pembeli dengan sepenuh hati, baik pembeli yang mencari baju batik dalam jumlah sedikit ataupun banyak.
“Kalau saya ada langganan sedikit-sedikit, kalau ngandelin pembeli sehari-hari mah sepi,” ucap Burhanudin.
“Kami cari apa yang dibutuhkan pembeli. Karena punya pelanggan yang terikat mungkin bisa bertahan hidup karena ada langganan-langganan yang bikin baju,” sambung dia.
Baca juga: Sudah Dicopot Bawaslu, Bendera Parpol Kembali Penuhi Jembatan KH Abdullah bin Nuh Bogor
Seorang penjaga toko, Ina (23), mengungkapkan, untuk menambah pendapatan, ia juga berjulan secara online. Ina memasarkan barang dagangan di beberapa marketplace.
Ina memaksimalkan penjualan di toko daring saat barang dagangan di PGB kurang laku.
“Karena banyak yang beli online, saya juga menyesuaikan target pembelinya. Kalau di toko kondisi sepi, pendapatan enggak ada, ngikutin aja jualan di sana,” ungkap Ina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.