BOGOR, KOMPAS.com - Burhanudin (51) tetap berjualan di Pusat Grosir Bogor (PGB), Bogor Tengah, Kota Bogor meski pusat perbelanjaan kini sepi pengunjung.
PGB yang perlahan ditinggalkan para pengunjungnya membuat pendapatan Burhanudin ikut merosot.
Anjloknya omzet penjualan telah Burhanudin rasakan sejak 2019.
"Sebenarnya sebelum (pandemi) Covid-19 sudah mengalami penurunan. Ditambah lagi Covid jadi makin hancur-hancuran," ungkap Burhanudin saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (29/1/2024).
Baca juga: Omzet Anjlok karena Sepi, Pedagang PGB: Imbas Covid-19, Makin Hancur-Hancuran
Ketika pendapatan tak menentu, Burhanudin masih harus memikirkan pembayaran sewa toko.
Beruntung, kata dia, manajemen mal memberikan keringanan dengan menurunjab biaya sewa toko.
Sebelumnya harga sewa toko di PGB berkisar Rp 20 juta per tahun atau Rp 700.000 untuk sewa per bulan.
Kini Burhanudin hanya perlu membayar Rp 12 juta untuk sewa toko satu tahun.
"Ada 50 persen penurunan untuk biaya dan itu tidak berani manajemen menaikkan kembali, (paling tidak) naikkan sedikit-sedikit menjadi Rp 12 juta," ujar Burhanudin.
Baca juga: Pusat Grosir Bogor Kian Sepi Pengunjung, Banyak Kios Tutup
Pedagang bernama Rian (45) mengakui adanya penurunan harga sewa kios oleh pihak pengelola.
Adanya keringanan bayar sewa membuat beberapa toko yang tadinya tutup, kini perlahan buka kembali.
"Kemarin karena ada penurunan sedikit mangkannya ada yang buka lagi satu, dua," ucap Rian.
Selain itu, Rian tetap berjualan karena tidak perlu menggaji pegawai. Saat ini ia berjualan berdua bersama sang istri tanpa bantuan pegawai.
"Kalau dua toko ini, satu saya sendiri yang jaga, di bawah istri yang nungguin langsung. Jadi gak pakai karyawan, toko di sini banyaknya gak pakai karyawan karena pendapatannya tidak sesuai," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.