Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ular Sepi Pengunjung, Pedagang Bingung Bayar Sewa Lapak

Kompas.com - 31/01/2024, 17:50 WIB
Vincentius Mario,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Ular, Plumpang Semper, Jakarta Utara, mengaku sepi pengunjung.

Dauri (54) pedagang pakaian yang sudah 5 tahun melapak di Pasar Ular mengatakan, pengunjung mulai berkurang sejak memasuki tahun baru 2024.

"Sejak pergantian tahun 2023 hingga 2024, pengunjung mulai sepi. Ada pas weekend, itu pun sedikit. Saya pun lagi bingung mikir bayar sewa gimana ini," kata Dauri ditemui di lapak dagangannya, Rabu.

Baca juga: Omzet Menurun, Pedagang di Pasar Ular Jakut Kini Ikut Jualan Online

Dauri harus membayar sewa lapak Rp 800.000 per bulan ditambah biaya dua anaknya sekolah.

"Kalau dipikirin jadi pusing. Uang sewa, sekolah anak dan biaya rumahan buat istri. Kalau dipikirin ya pening kepala," ucapnya.

Hal sama juga dirasakan Sari (38) pedagang topi dan kaus kaki yang sudah tiga tahun belakangan berjualan di Pasar Ular.

"Tahun-tahun ke sini semakin sepi. Mungkin karena banyak yang beralih ke online, ya? Enggak kayak dulu pas Lebaran masih ramai banget," tuturnya.

Sari menyebut, dalam sehari biasanya dia mendapat keuntungan Rp 300.000. Namun kini, dia hanya mendapat Rp 75.000 sampai Rp 100.000 per harinya.

Baca juga: Geliat Pasar Ular Jakarta Utara, Surga Barang Vintage yang Kini Mulai Terlupakan

"Terjun bebas, enggak bisa diceritain lagi. Pokoknya seret, bang," lanjutnya.

Sari dan Dauri berharap bantuan pemerintah untuk mengembangkan usahanya seperti subsidi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mempromosikan Pasar Ular supaya kembali ramai seperti sebelumnya.

"Kayak yang di Tanah Abang itu kan dipromosikan ulang, dibuatkan UMKM, jadi pedagang jaya lagi. Kalau kayak gini nyekek kita terus keadaannya," tutup Dauri.

Baca juga: Runtuhnya Geliat Bisnis di Pasar Tanah Abang akibat Gempuran Produk Impor Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com