JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung disertasi advokat Adnan Buyung Nasution soal negara demokratis namun tidak konstitusional.
Mahfud menyebut, kondisi dalam disertasi Buyung itu kini sedang terjadi karena konstitusi yang "ditukangi".
"Ada negara konstitusional tapi tidak demokratis karena konstitusinya ada tetapi selalu ditukangi, dipermainkan, itu konstitusi saja, tidak ditegakkan jiwa dan rohnya," ujar Mahfud MD dalam acara Alumni UI Bersama Ganjar-Mahfud di Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).
"Itu di disertasinya Pak Buyung dulu dan mungkin sekarang sedang terjadi lagi," tambah dia.
Baca juga: Saat Mahfud MD Setuju Pemilu 2024 Jadi Paling Brutal Sepanjang Era Reformasi
Ucapan Mahfud itu sambut riuh tepuk tangan para hadirin yang notabene merupakan para alumnus Universitas Indonesia.
Mahfud yang baru saja mundur sebagai menteri koordinator politik, hukum dan keamanan itu melanjutkan orasinya.
Dia menyebut, tidak semua negara yang memiliki konstitusi itu berjalan demokratis.
"Belum tentu orang atau negara yang punya konstitusi itu demokratis, maka Pak Buyung menulis aspirasi demokrasi konstitusional atau pemerintahan konstitusional," lanjut dia.
Baca juga: Setelah UGM, UI, dan UII, Sivitas Akademika Unand Desak Jokowi Berhenti Cawe-cawe
Sesuai dengan tema kampanyenya hari ini, Mahfud menuturkan, rakyat harus memperjuangkan demokrasi yang bermartabat.
Sebab, menurutnya, demokrasi bukan arena kepentingan yang bisa mengakali hukum yang ada dengan cara apa pun.
"Kalau dalam konteks demokrasi substantif, kalau orang mau main-main dengan demokrasi itu bisa mengakali hukum dengan cara apa saja," ucap Mahfud.
"Oleh sebab itu yang melandasi demokrasi itu adalah etika dan moral," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.