JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyebut tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan aspirasi rakyat.
Mahfud menyinggung soal cerita pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Saat itu, semua lapisan, mulai dari TNI, Polri, anggota DPR dan MPR tunduk akan perintah presiden.
"Pak Soeharto itu luar biasa kuatnya, semut pun tunduk sama dia, apalagi TNI, Polri, anggota DPR, MPR, semua waktu itu sama Pak Soeharto tunduk, Pak Harto berbatuk, ikut berbatuk, dianggap instruksi," ujar Mahfud dalam kampanye di Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).
Baca juga: Mahfud MD: Bagaimana Mau Menegakkan Konstitusi kalau Dia Melanggar Konstitusi?
Kendati demikian, kekuatan yang telah dibangun puluhan tahun itu pun runtuh saat dilawan aspirasi masyarakat.
"Sekuat itu pun kalau dilawan aspirasi rakyat jatuh dalam waktu dekat, itu yang dialami Pak Harto," kata dia.
Mahfud lalu mengenang jelang lengsernya Soeharto pada 23 Maret 1998. Pada saat itu, anggota MPR yang mewakili rakyat pun menyatakan hanya Soeharto yang bisa memimpin Indonesia.
"1.000 anggota MPR yang mewakili seluruh rakyat Indonesia itu menyatakan hanya Pak Harto yang bisa memimpin Indonesia, berarti enggak ada satu pun yang mengkritik di MPR, kecuali gerakan-gerakan civil society pada waktu itu," ucap dia.
Namun, ada perubahan sikap Harmoko selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang awalnya mendukung Presiden ke-2 Indonesia tersebut.
Baca juga: Sebut Landasan Demokrasi adalah Etika, Mahfud: Kalau Tak Punya Etika, Pelanggaran Hukum Dibenarkan
Semua dukungan itu hancur saat rakyat merasa tidak bisa melaksanakan demokrasi secara bebas di masa pemerintahan Soeharto.
"Ketika terjadi reformasi 98 adalah Harmoko juga yang mengancam Soeharto, kalau hari Senin tidak turun, kami MPR akan sidang istimewa dan memecat Soeharto. Padahal dulu bilangnya seluruh masyarakat Indonesia mendukung dan memilih Pak Harto," kata dia.
"Nah itulah kalau aspirasi masyarakat dipaksa-paksa untuk dibelok-belokan," ucap Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.