JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PAM Jaya menggandeng Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengawasi kualitas air bersih ke setiap warga di Jakarta.
Direktur Utama (Dirut) Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, para akademisi ITB itu bertugas menganalisa kegagalan struktur untuk mengetahui material yang digunakan pada masa lalu. Dengan begitu air bersih disebut bisa tetap terjaga.
"Ini bukan hanya untuk quality control pipa yang akan baru terpasang, tapi juga termasuk rehabilitas pipa eksisting," ujar Arief dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Pipa PAM Jaya di Plumpang Jebol, Aliran Air Bersih ke Rumah Warga Terhenti
Kerja sama PAM Jaya dengan ITB ini disebut dalam rangka transformasi pelayanan dan pengelolaan menuju 100 persen cakupan pelayanan air bersih untuk warga di Jakarta pada tahun 2030.
PAM Jaya juga sebelumnya telah menggandeng Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) dari Universitas Indonesia (UI) untuk kajian, penelitian, dan pengukuran ketahanan pelayanan air perpipaan di Ibu Kota.
"Keterlibatan akademisi ini dapat membantu dalam percepatan perluasan dalam jumlah yang banyak. Mengingat hingga tahun 2030 ke depan PAM JAYA akan memasang pipa sepanjang 7.000 kilometer," kata Arief.
Menurut Arief, quality control adalah suatu metode yang digunakan untuk memastikan infrastruktur yang dibangun sesuai dengan standar dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Dengan demikian, keterlibatan akademisi, peneliti hingga mahasiswa ITB tersebut untuk memastikan bahwa infrastruktur SPAM memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Baca juga: Musibah Pipa PAM Jaya Ambruk Bawa Berkah untuk Warung Kopi Siti
"Kami, PAM Jaya berharap riset yang ada di perguruan tinggi serta pengetahuan dari para pengajar dan mahasiswa dapat berkontribusi pada kemajuan industri SPAM," kata Arief.
Pada Agustus 2023 lalu, target cakupan air bersih mencapai 60 dari 100 persen di tahun 2030. Angka 60 persen itu setara dengan 908.000 pelanggan.
Guna mengejar cakupan air bersih 100 persen, PAM Jaya membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA). Salah satu lokasi Kali Pesanggarahan di Cilandak, Jakarta Selatan.
Pembangunan IPA Pesanggrahan itu ditandai dengan dilakukan peletakan batu pertama oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Heru mengatakan, pembangunan IPA Pesanggrahan ini merupakan ikhtiar upaya pemerintah daerah menyediakan air bersih.
"Ada 10 kelurahan bisa mendapatkan jaminan kualitas air bersih," ujar Heru kepada wartawan di lokasi.
Heru mengemukakan, pembangunan infrastruktur itu ditargetkan selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun ke depan dan memakan anggaran lebih dari Rp 200 miliar.
"Katanya Pak Dirut (PAM Jaya) selesai 1,5 tahun. Anggaran dari DKI, Rp 200-an miliar," ucap Heru.
Heru meminta PAM Jaya agar menyelesaikan proyek itu dengan baik sesuai tenggat waktu yang ditetapkan untuk melayani ribuan warga di 10 kelurahan.
Adapun 10 kelurahan itu antara lain Bintaro, Pesanggrahan, Petukangan Selatan, Ulujami, Petukangan Utara, dan Cipulir.
Selain itu, juga Kelurahan Srengseng, Joglo, Meruya Utara, serta Meruya Selatan.
Baca juga: Pipa Ambruk Milik PAM Jaya Melintang di Kali Sunter, Hambat Air dan Bikin Sampah Menumpuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.