Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Dijaga Satpol PP, Trotoar Dewi Sartika Bogor Masih Digunakan PKL Berjualan

Kompas.com - 09/02/2024, 12:49 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) masih saja berjualan meski trotoar di Jalan Dewi Sartika dijaga Satpol PP Kota Bogor.

Trotoar yang berada di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor itu sudah dipenuhi PKL, namun petugas hanya memantau.

Terlihat anggota Satpol PP tengah asyik mengobrol dengan rekannya. Sementara petugas lainnya terlihat sibuk dengan gawai masing-masing.

Sesekali petugas Satpol PP mengingatkan para pengguna jalan untuk berhati-hati.

“Hati-hati jalannya,” ucap salah satu petugas.

“Dijaga barang bawaannya, handphone, dompet tas,” imbuhnya.

Baca juga: Trotoar Jalan Dewi Sartika Bogor Dipenuhi PKL, Pejalan Kaki Harus Mepet ke Bahu Jalan

Seorang pejalan kaki, Hasan (53), menyebut trotoar tidak sebagaimana mestinya akibat ketidakmampuan aparat setempat menertibkan PKL.

“Coba dicek lagi penertibannya gimana. Trotoar yang banyak dipakai dagang itu karena mungkin kurangnya penertiban, atau ada tapi enggak didengar,” ucap Hasan saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Hasan menilai para pedagang yang tidak memiliki izin berjualan, sudah seharusnya mendapat penindakan.

Apalagi, PKL yang berjualan di fasilitas umum seperti trotoar di Jalan Dewi Sartika Bogor.

“Kalau enggak ada izinnya padahal bisa langsung tindak, tapi kan ya mungkin ada prosedur saya orang awam enggak tahu kalau ada peraturannya gimana,” tutur Hasan.

Baca juga: Apa Salahnya Sediakan Tempat Parkir di Rumah Sendiri? Kalau di Trotoar, Melanggar...

Pejalan kaki bernama Meri (27)mengatakan, para PKL seperti tidak punya rasa takut pada petugas yang berjaga.

Menurut Meri, keberadaan PKL yang berjualan di atas trotoar sudah mengganggu ketertiban umum.

“Pedagang di sini kayaknya udah gak takut lagi sama petugas. Dari pagi juga udah ada yang jualan padahal ngeganggu pejalan kaki,” ucap Meri.

Sementara itu, Fadil (24) salah satu warga Bogor, memberikan saran agar para PKL direlokasi ke tempat yang lebih strategis.

Sehingga, saat diminta pindah oleh petugas tidak ada penolakan dari PKL.

“Kalau direlokasi, terus tempatnya banyak dilalui orang, pasti mau dipindah. Pikirin aja dulu tempatnya di mana,” ungkap Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com