Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secercah Harapan Pedagang Pecinan Suryakencana Bogor di Tahun Naga Kayu...

Kompas.com - 09/02/2024, 19:06 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jelang perayaan Imlek 2575 tahun ini, sejumlah toko di kawasan pecinan Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor bergeliat menjajakan beragam barang kebutuhan Imlek.

Kompas.com mendatangi sebuah toko yang telah berjualan secara turun temurun.

Plang tokonya tertulis nama "TOKO NAGA MAS".

Baca juga: Pernak-pernik Imlek dan Kue Keranjang Mulai Diburu Pembeli, Omzet Pedagang di Bogor Naik

Di bagian depan toko, terdapat etalase yang di atasnya tersusun kue keranjang.

Kue keranjang khas perayaan Tahun Baru Imlek ini, ada yang dibungkus plastik dan ada juga yang dibungkus menggunakan daun pisang.

Memasuki area dalam toko, harum dupa menyeruak tercium. Sang pemilik toko, Michael (48), sedang berdiri dan melayani beberapa pembeli.

"Butuhnya apa? Lampion ada, dupa ada, kue keranjang juga ada," ucap Michael menyebutkan beberapa pilihan dagangannya.

Lampion-lampion, angpao, tempelan bergambar, macam-macam jenis dupa, serta ornamen bernuansa warna merah dan emas tampak memenuhi setiap sudut toko.

Untuk melayani pembeli, Michael tak sendiri.

Baca juga: Libur Panjang Jelang Imlek, Alun-alun Kota Bogor Ramai Pengunjung

Pria keturunan Tionghoa ini dibantu beberapa pekerja yang tengah sibuk mengeluarkan lampion dari dalam kardus untuk diperlihatkan ke pembeli.

Di tokonya, terdapat lampion berbagai jenis bentuk dan ukuran, dijual mulai dari Rp200 ribuan hingga jutaan.

Dalam penuturannya, Michael tak tahu secara pasti kapan toko ini dibangun.

Namun, sebelum menjual alat sembahyang dan peralatan Imlek, toko ini dahulunya menjual kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan dan minuman.

Karena persaingan antarpedagang yang sangat ketat, keluarga Michael akhirnya beralih menjual perlengkapan sembahyang bagi umat Tionghoa.

"Tadinya kita gak jualan ini dulunya toko seperti swalayan, berganti karena mungkin persaingan," tutur Michael.

Baca juga: Jelang Imlek, Vihara Bahtera Bhakti Ancol Terima Banyak Sumbangan Lilin dan Lampion dari Jemaah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com