Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota BEM SI Mengaku WhatsApp-nya Diretas karena Kerap Unjuk Rasa

Kompas.com - 09/02/2024, 20:09 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Brawijaya Rafly Rayhan Al Khajri menyebutkan, nomor WhatsApp beberapa anggota Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) diretas karena kerap melakukan aksi unjuk rasa.

“Bahkan beberapa rekan kami itu WhatsApp-nya di-hack, rekan kami tidak bisa membuka WhatsApp,” ujar Rafly yang merupakan salah satu pentolan Aliansi BEM SI di depan Kantor KPU RI, Jumat (9/2/2024).

Walau demikian, Rafly menyatakan, Aliansi BEM SI tak akan berhenti menyuarakan suara rakyat kecil dan ketidakadilan.

Menurut dia, jika mereka takut, orang-orang di sekitarnya bakal ikut takut.

“Kalau boleh mengutip apa yang disampaikan oleh seorang tokoh perjuangan HAM bernama Munir Said Thalib, beliau mengatakan, 'Jika seandainya saya takut, saya harus berusaha untuk tidak takut agar orang-orang di sekitar saya tidak takut'. Itulah yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat dan teman-teman supaya jangan takut hari ini,” tutur dia.

Baca juga: Demo di Depan KPU, BEM SI Bersorak saat Spanduk dengan Foto Mirip Jokowi Dilindas Kendaraan

Lebih lanjut, Rafly mengatakan, kritik terhadap pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan terus digaungkan.

Aliansi BEM SI bakal menggelar aksi lanjutan dalam waktu dekat jika tuntutan-tuntutannya tak didengarkan.

“Hari ini kami melakukan aksi di depan KPU RI dengan membawa sejumlah pesan. Salah satunya, kami menuntut kepada setiap pejabat negara, baik presiden maupun wakil presiden, TNI, Polri, sampai perangkat desa di tingkat bawah bertindak netral di Pemilu 2024 ini,” ungkap Rafly.

“Kemudian, jika maklumat kami tak direspons dengan baik oleh presiden dan presiden tidak segera menarik mundur orang-orang yang selama ini terafiliasi dengan salah satu calon, maka kami akan hadir lagi (unjuk rasa) sebelum pada tanggal 14 Februari,” imbuh dia.

Baca juga: Demo di Depan KPU, BEM SI Bersorak saat Spanduk dengan Foto Mirip Jokowi Dilindas Kendaraan

Sebagai informasi, Aliansi BEM SI membawa spanduk bergambar ilustrasi wajah mirip Jokowi saat demo di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, hari ini.

Pantauan Kompas.com, spanduk berukuran 3x3 meter itu dibentangkan di jalan. Total ada dua spanduk bertuliskan “Tahanan rakyat, Jokowi penjahat demokrasi”.

Mulanya tak ada pengendara yang berani melindas, karena gambar yang terpampang mirip dengan wajah Jokowi.

Namun, massa BEM SI kemudian meminta pengendara untuk melaju dan tak usah menghiraukan apa pun.

“Ayo maju, Pak, tidak apa-apa,” ujar massa.

Setelah kendaraan melindas spanduk tersebut, massa bersorak semangat.

“Injak, injak, injak. Horeee,” ungkap mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com