Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Pesisir, Pemprov DKI Diminta Percepat Bangun Jaringan Perpipaan

Kompas.com - 12/02/2024, 06:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Yuke Yurike meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui badan usaha milik daerah (BUMD) PAM Jaya mempercepat pembangunan air perpipaan di Ibu Kota.

Menurut Yuke, upaya itu harus segera dilakukan karena sejumlah wilayah pesisir masih mengalami krisis air bersih, khususnya di Cilincing, Jakarta Utara.

"Kami mendesak jangkauan air bersih ke rumah-rumah itu bisa diwujudkan,” kata Yuke dalam keterangannya, Minggu (11/2/2024).

Baca juga: Selain Tangani Krisis Air, Ini Tujuan 12 Reservoir Komunal Dibuat di Jakarta

Menurut Yuke, tak sedikit warga yang belum menggunakan air perpipaan dari PAM Jaya.

Ia menyebutkan, masih banyak warga yang lebih memilih menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga.

“Banyak pada minta dibantu beli mesin air, minta sumur digali lebih dalam karena air tercemar, sedangkan ke depan harus ketat penggunaan air tanah," kata Yuke.

Yuke pun meminta Pemprov DKI meningkatkan pengawasan penggunaan air tanah, terlebih setelah adanya Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zona Bebas Air Tanah.

"Saya yakin kalau ini dikerjakan dengan serius dan kerja nyata, maka pipanisasi air bersih bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan," kata Yuke.

Baca juga: PAM Jaya Targetkan Pembuatan Reservoir Komunal Rampung di 2024

Diberitakan sebelumnya, PAM Jaya sendiri telah membuat reservoir komunal untuk menangani krisis air bersih di sebagian wilayah Jakarta.

Pada November 2023, setidaknya sudah lima dari 12 bak komunal selesai dibuat, sedangkan tujuh lainnya masih dibangun.

"Jadi reservoir komunal selesai, tapi belum selesai semua. Januari dan Februari 2024 masih ada peresmian tambahan," ujar Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin, Sabtu (25/11/2023).

Lima reservoir komunal yang sudah selesai dibuat berlokasi di Duri Kosambi, Tamansari, Cilincing, Waduk Pluit, dan Marunda.

Sementara itu, tujuh reservoir komunal yang sedang proses pembangunan, yakni di Tambora, Gembol Paya, Grogol, Gandaria Utara, Semanan, Rorotan, dan Kebon Kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com