Menurut Yuke, upaya itu harus segera dilakukan karena sejumlah wilayah pesisir masih mengalami krisis air bersih, khususnya di Cilincing, Jakarta Utara.
"Kami mendesak jangkauan air bersih ke rumah-rumah itu bisa diwujudkan,” kata Yuke dalam keterangannya, Minggu (11/2/2024).
Menurut Yuke, tak sedikit warga yang belum menggunakan air perpipaan dari PAM Jaya.
Ia menyebutkan, masih banyak warga yang lebih memilih menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga.
“Banyak pada minta dibantu beli mesin air, minta sumur digali lebih dalam karena air tercemar, sedangkan ke depan harus ketat penggunaan air tanah," kata Yuke.
Yuke pun meminta Pemprov DKI meningkatkan pengawasan penggunaan air tanah, terlebih setelah adanya Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zona Bebas Air Tanah.
"Saya yakin kalau ini dikerjakan dengan serius dan kerja nyata, maka pipanisasi air bersih bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan," kata Yuke.
Diberitakan sebelumnya, PAM Jaya sendiri telah membuat reservoir komunal untuk menangani krisis air bersih di sebagian wilayah Jakarta.
Pada November 2023, setidaknya sudah lima dari 12 bak komunal selesai dibuat, sedangkan tujuh lainnya masih dibangun.
"Jadi reservoir komunal selesai, tapi belum selesai semua. Januari dan Februari 2024 masih ada peresmian tambahan," ujar Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin, Sabtu (25/11/2023).
Lima reservoir komunal yang sudah selesai dibuat berlokasi di Duri Kosambi, Tamansari, Cilincing, Waduk Pluit, dan Marunda.
Sementara itu, tujuh reservoir komunal yang sedang proses pembangunan, yakni di Tambora, Gembol Paya, Grogol, Gandaria Utara, Semanan, Rorotan, dan Kebon Kosong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/12/06501951/krisis-air-bersih-masih-hantui-warga-pesisir-pemprov-dki-diminta-percepat