JAKARTA, KOMPAS.com - Pesantren Asshiddiqiyah Center, Jakarta Barat menjadi salah satu lokasi tempat pemilihan suara (TPS) khusus pada pemilu 2024.
Di pesantren tersebut dibangun TPS karena banyak santri yang tidak bisa mengikuti pesta demokrasi pada periode sebelumnya.
Kepala KPPS sekaligus Kepala Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Center, Azis (29), mengatakan, wali santri menjadi pencetus adanya TPS ini.
"Awal terbentuk itu karena dorongan para wali santri," kata Azis saat ditemui di lokasi, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Melihat Pesantren Asshiddiqiyah, Salah Satu TPS Khusus di Jakarta Barat
Para santri rata-rata berdomisili di luar Jakarta, sehingga tidak bisa pulang ke kotanya untuk memberikan hak pilih.
"Karena dari tahun sebelumnya banyak yang sudah dapat hak menyalurkan suara, tapi terkendala jarak sehingga tidak bisa memilih," tutur Azis.
Akhirnya, pihak pesantren mulai berbicara ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meminta TPS khusus.
"Kami bertemu dengan KPU dan kami sampaikan, 'bisa enggak pesantren kami adakan tempat khusus karena lumbung suaranya banyak'. Akhirnya mengajukan dan diperbolehkan," kata Azis.
Setelah mendapatkan izin, akhirnya pesantren ini mendirikan TPS khusus ini.
Baca juga: RW 03 Pancoran Mas Depok Siapkan Odong-Odong untuk Antar Jemput Lansia ke TPS
Terdapat 239 pemilih yang terdaftar pada TPS khusus ini. Mereka yang memiliki KTP non-Jakarta.
"Semua 239 pemilih terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT), awalnya berstatus daftar pemilih tambahan (DPTb)," ujar Azis.
Rata-rata peserta di TPS ini merupakan santri, mahasiswa, maupun guru dan karyawan.
"Pemilih dari unsur siswa, mahasiswa, guru, hingga karyawan pesantren," kata dia.
Menurut dia, KPU Jakarta Barat maupun KPU RI sudah melakukan pendampingan dan berkoordinasi dengan guru-guru sebagai panitia.
"KPU Jakarta Barat sudah melakukan pendampingan kepada kami, mengawal bagaimana nanti acara sukses, kemudian koordinasi lintas KPU RI," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.