JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala KPPS sekaligus Kepala Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Center, Azis (29) mengatakan, semua santri nantinya diarahkan untuk menonton perhitungan suara usai pencoblosan Pemilu 2024.
Ia mengatakan, hal itu agar para santri bisa belajar bagaimana proses pesta demokrasi di Indonesia.
"Bagi yang tidak nyoblos, santri boleh menonton dan belajar bagaimana pesta demokrasi kita," kata Azis saat ditemui di lokasi, Senin (12/2/2024).
Baca juga: Pesantren Asshiddiqiyah Jadi TPS Khusus karena Sebelumnya Banyak Santri Tak Bisa Nyoblos
Ia beranggapan, suasana akan ramai pada saat penghitungan suara. Menurutnya, total santri sekitar 1.000 orang.
"Pasti akan ramai suasananya. Karena kapasitas santri di sini kurang lebih 1.000 orang," jelas dia.
Baca juga: TPS Pesantren Asshiddiqiyah Center Akan Dikunjungi Duta Besar saat Pemilu 14 Februari
Adapun, Pesantren Asshiddiqiyah Center menjadi TPS khusus di kawasan Jakarta Barat.
Terdapat 239 pemilih yang ada di TPS ini meliputi santri, guru, dan karyawan pesantren.
Mereka pun terdaftar KTP non Jakarta. Sedangkan santri yang berdomisili Jakarta akan dipulangkan.
Baca juga: Komisioner KPU yang Dampingi Kunjungan Dubes Bakal Nyoblos di TPS Khusus Jakbar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.