Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Sebut Bakal Rangkul Anies dan Ganjar, Guru Besar UI: Demokrasi Bisa Mati

Kompas.com - 15/02/2024, 10:26 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyatakan bakal merangkul semua pihak usai pemungutan suara.

Dalam pidatonya, Prabowo-Gibran mengeklaim telah memenangi pilpres satu putaran berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga.

Keduanya pun menyatakan akan merangkul semua pihak, dan juga akan segera menjadwalkan pertemuan dengan rival mereka.

Baca juga: Sebut Pemimpin Populis Bisa Bahayakan Demokrasi, Guru Besar UI: Partai yang Kalah Jangan Tergiur Bergabung

Melihat situasi tersebut, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli, berpandangan langkah Prabowo-Gibran yang akan merangkul seluruh elemen untuk duduk dalam kekuasaan itu berbahaya.

"Itu akan merusak demokrasi. Demokrasi nantinya saya yakin akan mati karena tidak ada lagi kontrol," ucap Lili dalam Obrolan Newsroom bersama Kompas.com, Rabu (14/2/2024).

Menurut Lili, pengalaman itu sudah terbukti pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua ini.

Ketika Jokowi merangkul hampir seluruh kekuatan sekitar politik di parlemen hampir 80 persen, Lili menyebut kekuatan demokrasi Indonesia turun, anjlok, atau erosi.

Baca juga: Prabowo-Gibran Hampir Dipastikan Menang Pemilu Satu Putaran, Guru Besar UI: Kali Ini Pilpres Rasa Petahana

"Saya kira jika Prabowo ingin merangkul itu, (lebih baik dalam arti positif untuk menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia (saja)," ucap Lili.

"Tidak untuk bagi-bagi kekuasaan untuk seluruh kekuatan politik yang ada di Indonesia," kata dia menambahkan.

Kalau pernyataan ingin merangkul bahwa dia akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat itu, Lili berujar, hal itu merupakan suatu hal yang baik dan memang suatu keniscayaan.

Lili berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap konsisten berada luar kekuasaan.

"Yang bagian dari oposisi yang mengontrol jalannya pemerintahan. Kalau tidak dikontrol akan berbahaya," ucap Lili.

Baca juga: Kotak Suara Terendam Banjir, 12 TPS di Sunter Gelar Pemilu Susulan pada 18 Februari 2024

Terlebih, ungkap Lili, banyak proyek populis dari Prabowo-Gibran yang akan makan anggaran yang besar.

"Kalalu tidak ada kontrol, bisa akan terjadi penyelewengan, abuse of power, dan lain sebagainya," ungkap Lili.

Sebagai informasi, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul 58,73 persen hitung cepat (quick count) versi Litbang Kompas, Rabu (14/2/2024).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com