Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P2G Sebut Fenomena Kekerasan di Sekolah Langgeng karena Jadi Tradisi dan Terus Direproduksi

Kompas.com - 19/02/2024, 23:24 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menuturkan kekerasan di sekolah yang langgeng tak lepas dari tradisi menyimpang dan terus direproduksi.

Faktor tersebut, kata dia, diduga tak lepas dari dugaan perundungan yang terjadi Binus International School Serpong, Tangerang Selatan, baru-baru ini.

"Kekerasan itu direproduksi oleh korban yang kemudian dia jadi pelaku. Biasanya, kekerasan di sekolah itu, sebelum jadi pelaku mereka adalah korban," tutur Satriwan kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Perundungan Binus School Serpong Diduga Terjadi di Luar Sekolah, P2G: Bentuk Kegagalan Deteksi Dini Sekolah

Berdasarkan utas akun @BosPurwa, kelompok bernama "Geng Tai" ini sudah diteruskan oleh sembilan generasi. Ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi geng tersebut.

Lebih lanjut Satriwan mengatakan biasanya saat mereka yang menjadi korban kemudian merasa kuat, lebih senior, dan percaya diri, akan jadi pelaku karena ada unsur balas dendam.

"Ada unsur untuk menunjukan eksistensi mereka sebagai kelompok yang disegani. Diduga ada intervensi kakak kelas hingga alumni (di dalamnya)," ucap Satriwan.

Sekolah tak boleh lepas kontrol

Untuk mencegah kekerasan terjadi di sekolah, Satriwan berujar, setiap kegiatan yang memberikan akses anak-anak terhadap kakak kelas atau alumninya harus dibimbing sekolah.

"Dalam arti jika ada kegiatan sekolah, baik itu formal dan non formal itu, tentu harus didampingi guru. Tidak bisa dilepas begitu saja pada kakak kelas, atas nama OSIS atau alumni misalnya," kata Satriwan.

Baca juga: Binus School Serpong Benarkan Anak Selebritas VR Diduga Terlibat Perundungan

Pasalnya, Satriwan menjelaskan, dari berbagai kasus kekerasan yang ada, akses tersebut merupakan celah bagi oknum alumni atau kakak kelas untuk mewariskan tradisi kekerasan kepada adik kelas.

Kemudian juga, kata dia, pesan sekolah atau pendidikan damai itu juga harus ditanamkan, misalnya sejak masa pengenalan lingkungan sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.

"Bahkan kami berharap sekolah punya mekanisme yang sangat ketat bagaimana prosedur ketika terjadi kekerasan terjadi," ucap Satriwan.

Bakal diusut

Manajemen Binus International School Serpong memastikan bakal mengusut tuntas dugaan kasus perundungan yang menyeret sejumlah siswanya.

Humas Binus International School Haris Suhendra menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap korban.

“Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban,” ujar Haris dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Binus School Serpong Panggil Siswa Geng Tai yang Diduga Terlibat Perundungan

Haris memastikan bahwa Binus International School akan menegakkan aturan yang berlaku di sekolah terhadap siswa, jika terbukti terlibat perundungan.

Pihak manajemen juga akan berupaya mencegah kejadian serupa terulang kembali pada masa mendatang.

“Tujuan kami menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi. Binus School Serpong tidak akan mentoleransi menoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata Haris.

(Tim Redaksi : Larissa Huda, Tria Strisna, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com