TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilik warung kelontong bernama Hermanto (31) menegaskan, ia akan mengusir para siswa Binus School Serpong yang nongkrong jika mengetahui tempat usahanya dijadikan lokasi perundungan.
“Saya sama kakak saya juga kaget. Kalau ketahuan (ada perundungan), pasti akan diusir,” kata Hermanto di warung kelontongnya, Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Penampakan Warung Ibu Gaul, Tempat Perundungan “Geng Tai” Binus School yang Libatkan Anak Artis VR
“Iya lah, pasti diusir,” ucap kakak Hermanto, Hermawati (40), dalam kesempatan yang sama.
Hermawati bertutur, ia pernah menegur para siswa Binus School Serpong setelah terdengar suara berisik dari tempat mereka berkumpul.
Kendati demikian, berdasarkan pengakuan “Geng Tai” tersebut, mereka hanya bercanda dan berjanji tidak berbuat macam-macam.
“Kalau di sini agak berisik, pasti kita tegur. Saya samperin, ‘kenapa nih, kenapa nih? Kok ramai-ramai? Kok berisik?’. Kalau ada berisik, saya pasti turun, kayak suara kencang, saya pasti turun,” ujar Hermawati.
“(Jawabnya) ‘Oh enggak bu, bercanda doang’, ‘awas ya, jangan ada yang macam-macam’, ‘enggak bu, kita janji enggak ngapa-ngapain di sini’,” lanjut dia, menirukan ucapan yang pernah dilontarkan kepada siswa yang nongkrong.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat usaha yang dikenal dengan nama “Warung Ibu Gaul (WIG)” itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari gerbang Pos 5 Binus School Serpong.
Sebab, jaraknya hanya berkisar 70 meter dari gerbang tersebut.
Warung kelontong yang sekaligus rumah pribadi ini menjual aneka minuman kemasan, mie instan, dan jajanan ringan.
Tepat di sebelah kanan warung tersebut, ada sebuah jalan kecil menurun menuju area depan rumah sang pemilik warung.
Area depan rumah cukup tertutup. Meski minim pencahayaan dari sinar matahari, suasana cukup adem karena sirkulasi udara lancar.
Baca juga: Kaget “Geng Tai” Binus Lakukan Perundungan di Kedainya, Pemilik Warung: Mereka Anak Baik, Sopan
Untuk ke area perundungan tersebut dari warung kelontong, Kompas.com harus turun ke bawah dengan melintasi jalan yang lebarnya sekitar 50 sentimeter.
Di area ini merupakan jalan buntu. Lokasinya hanya ada tembok setinggi satu meter dengan pekarangan rumah warga lain.
Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.