Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Berbeda Pemilik "Warung Gaul" Soal "Geng Tai" Binus: Tak Tahu Ada Perundungan, Sebut Mereka Anak Baik

Kompas.com - 20/02/2024, 14:07 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perundungan terhadap siswa Binus International School Serpong oleh seniornya diduga terjadi warung yang berada di depan sekolah.

Pihak sekolah juga mengeklaim kasus yang mengakibatkan salah seorang siswa harus menjalani perawatan itu terjadi di luar lingkungan sekolah.

Berdasarkan utas akun X @BosPurwa, perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung. Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya.

Baca juga: Kondisi Terkini Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong, Sudah Keluar dari Rumah Sakit

Selain itu, korban juga disebut mendapatkan kekerasan fisik, antara lain dicekik, diikat di tiang, dan dipukul dengan kayu.

Anehnya, sederet perundungan itu justru tak diketahui oleh pemilik "Warung Gaul" yang diduga merupakan tempat kejadian perkara (TKP).

Pemilik warung bernama Hermawati (40) mengaku tidak tahu bahwa “Geng Tai” Binus School Serpong melakukan perundungan di tempat usahanya.

Meski begitu, Hermawati membenarkan bahwa hampir setiap hari siswa Binus School Serpong menongkrong di warung tersebut.

“Sama sekali saya tidak tahu. Yang saya tahu, mereka memang sering pada bercanda di sini,” kata Hermawati saat ditemui di Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Perundungan oleh “Geng Tai” Binus School Serpong

Tahu setelah viral

Hermawati mengaku baru mengetahui perundungan yang melibatkan anak selebritas berinisial VR di tempat usahanya dari pemberitaan di media massa.

“Malah tahu dari berita. Kami sendiri malah enggak tahu. Baru kemarin sore (lihat videonya). Iya (saya kenal orang-orang yang di dalam video, karena) tempat kumpulnya memang di sini,” ujar dia.

Hermawati juga mengakui, siswa Binus School Serpong dari generasi ke generasi menongkrong di tempat usahanya sejak sekolah tersebut dibuka.

“Biasanya antara jam 16.00 WIB atau 16.30 WIB mereka pulang sekolah. Paling sampai 17.30 WIB mereka balik, enggak lama. (Yang menongkrong di sini) kurang lebih ada 20 orang,” ungkap Hermawati.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino mengungkapkan, “Geng Tai” dari Binus School Serpong melakukan perundungan sebanyak dua kali.

“Untuk dari keterangan sementara yang kita dapatkan, untuk kejadian ini ya diduga terjadi tindakan kekerasan, itu terjadi sekitar dua kali, yaitu pada tanggal 2 Februari dan 13 Februari,” ungkap Alvino, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Polisi: “Geng Tai” Binus School Serpong Lakukan Perundungan Sebanyak Dua Kali

Sebuat anak baik-baik

Setelah informasi soal kasus perundungan tersebut viral dan menjadi sorotan, Hermawati mengaku banyak menerima telepon dari para alumni Binus School Serpong.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com