Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Station Distribusikan Beras Premium ke Ritel untuk Turunkan Harga

Kompas.com - 20/02/2024, 19:58 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya telah mendistribusikan beras premium ke seluruh ritel modern se-Jabodetabek.

Direktur Food Station Cipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, pendistribusian beras premium melalui distribution center (DC) itu sudah dilakukan sejak pekan lalu.

"Dari minggu lalu sampai minggu ini kita targetkan mencapai tiga juta kilogram yang kita distribusikan melalui distribution center yang dimiliki oleh ritel modern. Jumlah kurang lebih ada 5.000-6.000 toko se-Jabodetabek," ujar Pamrihadi saat dikonfirmasi, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Emak-emak di Bekasi: Harga Beras Mahal, tapi Buluk

Pendistribusian beras premium ke ribuan ritel itu diharapkan akan mengendalikan kenaikan harga.

Sebab, harga beras premium saat ini menyentuh harga Rp 15.000 per kilogram.

"Sehingga dengan digelontorkan beras premium melalui ribuan ritel modern di Jabodetabek kita harapkan beberapa hari ke depan harga beras premium akan bisa turun (secara merata) atau akan menyentuh ke HET di mana adalah Rp 13.900 per kilogam," ucap Pamrihadi.

Food Station sebelumnya, menyatakan, harga beras premium di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, mengalami kenaikan.

Per Selasa (20/2/2024), harga beras untuk kualitas premium di Pasar Induk Cipinang tercatat sudah menyentuh Rp 15.000 per kilogram.

"Harga memang terjadi kenaikan sedikit pada kualitas yang premium di mana yang semula harga Rp 14.900, kini sudah mencapai Rp 15.000," ujar Pamrihadi Wiraryo.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Naik, Food Station Sebut karena Suplai Terbatas

Kenaikan harga beras kualitas premium itu diduga disebabkan penyaluran dari daerah ke pasar masih terbatas dan masih masuk masa tanam.

"Itu disebabkan karena suplai dari daerah yang masih terbatas. Kemudian juga masa panen masih lama. Saat ini bisa dibilang masih musim tanam," kata Pamrihadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com