JAKARTA, KOMPAS.com - Cici (47), pedagang beras di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat berkeluh kesah tentang harga beras yang terus melonjak.
Sebab, pembeli beras di warungnya kini berkurang drastis.
"Iya jadi berkurang, pada nyari yang murah. Kadang ada yang balik lagi ke sini karena bingung mungkin ya semua toko juga naik," kata Cici saat ditemui di tokonya, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Pedagang Beras Dikomplain Pembeli: Harganya Kok Naik Terus?
Beras premium yang ia jual kini menyentuh Rp 15.000 per liter. Biasanya seharga Rp 12.000.
"Untuk yang harga Rp 10.000 saja kini sudah seharga premium dulu, Rp 12.000," tutur dia.
Ia kadang kasihan pada pembeli yang mengeluhkan lonjakan harga beras.
"Beras kan kebutuhan sehari-hari ya. Apalagi yang punya usaha warteg. Banyak juga yang mengeluh," tutur Cici.
Baca juga: Harga Beras Meroket, Omzet Agen Sembako di Jaksel Turun
"Tapi ya mau bagaimana, beras bulog saja mahal," tambah dia.
Kenaikan harga beras ini juga membuat pedagang bingung menentukan harga jual.
"Kami yang jual juga bingung bagaimana jualnya. Kalau mahal, pembeli protes karena untuk konsumsi sehari-hari. Dilemanya itu," ungkap Cici.
Salah satu pelanggannya, Merry (49) menyayangkan kenaikan harga beras ini.
"Kasihan untuk pelanggan yang mohon maaf ekonominya kurang ya," kata Merry.
Merry berharap, pemerintah bisa menanggulangi masalah ini. Apalagi, sebentar lagi masyarakat akan menghadapi bulan Ramadhan.
"Saya mohon sih ada tindakan dari pemerintah untuk harga stabil, karena kan beras bahan pokok apalagi jelang bulan Ramadhan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.