Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik Drastis, Pemilik Warung Makan di Gambir Terpaksa Kurangi Porsi

Kompas.com - 21/02/2024, 05:55 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Reza (30), pemilik sebuah warung makan di Jalan Kebon Jahe Kober, Gambir, Jakarta Pusat, terpaksa mengurangi porsi nasi yang dijualnya akibat harga beras yang melonjak drastis.

"Jauh (naiknya). Ini mah bukan naik harga, tapi pindah harga. Harga sekarung yang 50 kilogram dari Rp 550.000 jadi Rp 850.000," kata Reza saat diwawancarai di warungnya, Selasa (20/2/2024) sore.

Biasanya, ia membeli beras solo itu di agen beras Pasar Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Baca juga: Keluh Penjual Beras di Pasar Tomang Barat: Harga Naik, Pembeli Berkurang

Reza mulai merasakan kenaikan harga beras sejak Desember 2023.

Harganya perlahan melonjak, sampai-sampai ia memutuskan untuk mengurangi porsi nasi di warungnya yang dibanderol seharga Rp 5.000 per bungkus.

"Naik (harganya) pelan-pelan dari Desember. Kemarin kan alasannya kemarau, sekarang sudah hujan malah tambah parah," keluh dia.

Selain mengurangi porsi nasi, Reza juga memiliki opsi untuk menaikkan harga. Namun, ia tidak ingin melakukan hal itu

Baca juga: Emak-emak di Bekasi: Harga Beras Mahal, tapi Buluk

Sebab, ia berpendapat, kondisi ekonomi pelanggannya masih merangkak pasca pandemi covid-19 mulai mereda.

"Belum bisa menaikkan harga. Enggak kepikiran campurin beras juga karena pasti rasanya berubah dan (kualitasnya) berkurang," celetuk dia.

Meski begitu, Reza bersyukur para pelanggannya tidak ada yang protes atas porsi nasi yang berkurang. Lantaran, ia juga tidak ikut mengurangi porsi lauk.

"Enggak gitu ketara (porsi nasi dikurangi). Jadi enggak masalah," imbuh dia.

Baca juga: Curhat ke Mendag, Pedagang Beras: Tolong Turunin Harganya, Pak...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com