Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Buronnya Enam dari 16 Tahanan Polsek Tanah Abang yang Kabur, Kinerja Kapolsek Dipertanyakan

Kompas.com - 22/02/2024, 15:03 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam dari 16 tahanan Kepolisian Sektor Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih melenggang bebas setelah kabur pada Senin (19/2/2024).

Mereka adalah Renal (26), Harizqullah Arrahman (23), Muhammad Aqdas (24), Hendro Mulyanto (36), Ferdinan (24), dan Welen Saputra (34).

Kaburnya belasan tahanan ini diketahui setelah polisi menerima informasi dari warga bahwa ada sekelompok orang tak dikenal berlarian sekitar pukul 02.40 WIB.

Baca juga: Kompolnas Minta Propam Periksa Kapolsek Tanah Abang dan Anggotanya Buntut 16 Tahanan Kabur

Saat jajaran Polsek mengecek ruang tahanan, salah satu ruang sel ventilasinya terbuka. Kemudian penjaga tahanan melakukan pengecekan ke sisi belakang sel.

"Ada ikatan kain sajadah terjuntai sampai bawah dari teralis besi yang terpotong," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Senin.

Tahanan lainnya sudah ditangkap

Adapun sepuluh tahanan lainnya sudah ditangkap. Tak lama 16 tahanan itu kabur, polisi menangkap dua di antaranya pada hari yang sama.

Delapan tahanan lainnya dikabarkan sudah ditangkap kembali dua hari kemudian di tempat dan waktu yang berbeda-beda.

Mereka adalah adalah Pinto Ramadhan Almazar, Rudiyanto, Syariffudin alias Komeng, Marco, Hafiz, Sandi, Yatno, dan Aprizal.

Baca juga: 16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur lewat Ventilasi Pakai Sajadah

“Telah berhasil mengamankan kembali setidaknya delapan orang dalam tiga hari pencarian kami,” ujar Susatyo.

Sementara, enam tersangka yang kini masih dicari. Susatyo mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka segera melaporkan ke kantor polisi terdekat.

Masyarakat bisa menghubungi call center Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat yakni 081280706629.

Kinerja jajaran Polsek disorot

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya segera memeriksa Kapolsek dan anggota Polsek Metro Tanah Abang.

Hal itu diperlukan sebagai bentuk evaluasi, sekaligus menelusuri penyebab 16 tahanan kabur dari sel Polsek Metro Tanah Abang pada Senin dini hari.

Baca juga: Kaburnya 16 Tahanan Polsek Tanah Abang, Para Pelaku Jebol Terali Ventilasi lalu Turun Pakai Untaian Sajadah

"Pimpinan dan anggota yang bertugas di bagian tahanan dan barang bukti, serta para petugas jaga tahanan yang piket saat itu harus diperiksa Propam," ujar Poengky.

Di samping itu, kata Poengky, Propam juga perlu mengecek standar operasional prosedur (SOP) penanganan dan perawatan tahanan di sana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com