Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Makan Gratis Rp 15.000, Bisa Dapat Ikan Tongkol dan Satu Gorengan di Warteg

Kompas.com - 29/02/2024, 07:10 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Program makan gratis milik calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, rencananya menggunakan anggaran Rp 15.000 per anak.

Pemilik Warteg Sinta, Syarifudin (43), mengungkapkan bahwa pembeli bisa mendapatkan satu ikan jenis apa pun dengan uang senilai Rp 15.000.

Syarifudin melanjutkan, tak hanya ikan dan seporsi nasi, pelanggan juga masih bisa mendapatkan satu gorengan.

“Ikan dapat. Cuma, dapatnya nasi, ikan, gorengan satu. Itu mau ikan goreng, ikan masakan, ikan apa saja,” ungkap Syarifudin saat ditemui Kompas.com di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

“Di sini ada ikan lele, ikan kembung, ikan mujair, ikan bawal, ikan tuna, ikan tongkol. Iya, dapat, cuma ya sama gorengan satu,” tutur Syarifudin melanjutkan.

Baca juga: Program Makan Gratis Rp 15.000, Dapat Apa Saja di Warteg?

Kendati demikian, porsi nasi akan berbeda apabila pembeli ingin menyantap ayam goreng dengan uang Rp 15.000.

“Kalau pakai ayam, nasinya separuh, sama gorengan satu. Soalnya, ayamnya itu potongan delapan, bukan potongan 16,” ucap Syarifudin.

Untuk pembeli yang ingin memakan udang dengan uang Rp 15.000, Syarifudin memastikan bisa diberikan. Lauk tersebut dibarengi dengan satu porsi nasi, kentang dan orek.

Saat Kompas.com memesan makanan di tempat usahannya dengan uang senilai Rp 15.000, Syarifudin mengambil satu porsi nasi putih sekaligus telur dadar, sayur kangkung, tempe orek, sambal, dan satu gelas air putih.

“Ini sebenarnya porsi untuk Rp 16.000, karena tempe orek ini Rp 3.000. Tapi, karena kamu minta Rp 15.000, ya sudah, enggak apa-apa,” ujar Syarifudin.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Rp 15.000 Per Anak Sudah Diuji Coba

Syarifudin juga menjelaskan bahwa sebenarnya lauk dengan paket Rp 15.000 bisa mendapatkan tiga macam.

“Kalau Rp 15.000, itu lauknya tiga macam. Orek, usus, kentang, sama gorengan satu, itu Rp 15.000. Nah, kalau pakai telur, mau telur dadar, telur ceplok, atau telur balado, itu bisa sama orek, kentang, sama gorengan satu,” ucap Syarifudin.

“Minumnya air rebusan sendiri, bukan es teh atau air mineral kemasan,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, anggaran program makan siang gratis sekitar Rp 15.000 per anak.

Nantinya, program makan siang gratis akan menyasar balita, siswa sekolah, dan ibu hamil.

"Per anak kira-kira Rp 15.000," kata Airlangga, dikutip dari Antara, Senin (26/2/2024).

Menurut dia, anggaran itu akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Namun, program ini nantinya akan diterapkan secara bertahap, dengan prioritas pertama balita, ibu hamil, dan wilayah tertentu.

Sementara itu, program makan siang gratis ini sudah mulai dibahas oleh pemerintah dalam rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com