Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Bakal Tambah 18 Rangkaian KRL untuk Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai

Kompas.com - 12/03/2024, 11:39 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, PT KAI berencana menambah 18 rangkaian KRL secara bertahap untuk mengatasi penumpukan penumpang di Manggarai.

“Total (tambahan KRL) ada 18 tapi bertahap,” ucap Raden ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

Rencananya, tiga KRL yang dibeli PT KAI dari Cina akan hadir di Indonesia paling cepat tahun depan.

“Paling cepat mulai tahun depan, di tahap pertama ada tiga KRL yang akan datang,” sambungnya.

Baca juga: PT KAI Akui Manggarai Belum Siap Sepenuhnya Jadi Stasiun Transit Terbesar

Daud mengatakan, penambahan KRL mungkin bisa bantu mengatasi penumpukan penumpang yang ada di Manggarai.

PT KAI sengaja memilih impor KRL dari Cina karena proses pengirimannya lebih cepat dibandingkan impor dari negara lain.

Daud juga mengungkapkan, PT KAI sempat mengalami dilema karena tidak diperbolehkan membeli KRL bekas yang proses pengirimannya lebih cepat dibanding yang baru.

Namun, di sisi lain penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai hampir terjadi setiap hari.

“Karena kita boleh beli bekasan, padahal di Manggarai penuh begitu,” tuturnya.

Daud pun meminta agar para penumpang KRL bisa bersabar, karena proses penambahan armada dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Suara Hati Pengguna Eskalator Peron 11-12 Stasiun Manggarai: Tolong Segera Perbaiki, Capek Naik Tangga!

PT KAI juga sudah melakukan upaya lain seperti penambahan jalur di Stasiun Manggarai untuk mengatasi kepadatan penumpang.

“Saya pikir bersabar karena proses ini bertahap. Kita juga sudah bisa merasakan progresnya karena ada penamabahan jalur,” ungkapnya.

Selain itu, Daud juga meminta agar para penumpang KRL tidak hanya berfokus di Stasiun Manggarai saja.

Para penumpang juga bisa naik dari stasiun sebelum Manggarai seperti Matraman.

“Sebenarnya, Manggarai sudah didukung di stasiun-stasiun sebelumnya. Seperti, Matraman, dan lainnya. Jadi, orang tidak perlu lagi fokus di Manggarai, kecuali yang memang transit,” tegasnya.

Ke depannya, Daud juga berjanji akan terus memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Stasiun Manggarai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com