Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Tjia Kang Hoo, Dibangun untuk Mengenang Seorang Kakek

Kompas.com - 15/03/2024, 06:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah masjid bernuansa Islami, Betawi, dan Tionghoa berdiri megah di Jalan H Soleh RT 002/RW 07 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Masjid yang mengakulturasikan dua budaya dengan unsur keagamaan itu adalah Masjid Tjia Kang Hoo.

Sejarah di balik terciptanya masjid bernuansa Tionghoa ini adalah seorang kakek bernama Tjia Kang Hoo.

"Masjid ini dibikin bernuansa Tionghoa karena Tjia Kang Hoo adalah nama kakek saya sebelum mualaf," ungkap Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjia Kong Hoo, Muhamad Wildan Hakiki, kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Menilik Keindahan Arsitektur Tionghoa di Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo

Tjia Kang Hoo adalah keturunan asli Tionghoa. Selama menetap di Pekayon, ia terbiasa berinteraksi dengan warga setempat yang mayoritas orang Betawi.

Lambat laun, ia mengenal seorang perempuan Betawi dan menjalin hubungan romantis. Mereka pun memutuskan untuk menikah dan memulai kehidupan baru sebagai satu keluarga.

Wildan tidak menuturkan kapan kakeknya menjadi mualaf. Namun, sejak saat itu, Tjia Kang Hoo mengubah namanya menjadi Abdul Soleh.

Tjia Kang Hoo pun berkesempatan untuk naik haji. Semasa hidupnya, ia aktif dalam lingkup keagamaan dan menjalin hubungan yang erat dengan warga setempat.

"Kalau dari cerita yang saya dengar, kakek juga bikin jalanan depan masjid ini, makanya nama jalannya pakai nama beliau, Jalan Haji Abdul Soleh," ungkap Wildan.

Baca juga: Berwisata Religi di Masjid Al Barkah Bekasi Sambil Melihat Puluhan Pohon Kurma...

Napak tilas sosok Tjia Kang Hoo

Masjid Tjia Kang Hoo di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Masjid Tjia Kang Hoo di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).

Saat ini, keluarga besar Wildan masih ada yang menganut Konghucu. Masih banyak pula yang merayakan Hari Raya Imlek.

Namun, mereka masih berhubungan erat dengan keluarga yang beragama Muslim, termasuk keluarga inti Wildan.

"Bangun masjid ini juga untuk napak tilas kakek saya, asalnya dari mana walaupun sudah menjadi Muslim dan kami banyak yang Muslim," ungkap Wildan.

"Kami ingin menghormati sejarah asal kami yang berawal dari keturunan Tionghoa non-Muslim, tapi menjadi beragama Islam," tutur dia.

Inilah mengapa bangunan masjid menyerupai sebuah kelenteng. Keluarga besar Tjia Kang Hoo masih ingin menghormati asal muasal mereka.

Baca juga: Spesialnya Ibadah di Masjid Agung Al Barkah, Tarawih dan Khatam Al Quran di Akhir Ramadhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com