Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 5 Pelaku Perang Sarung di Bekasi, Satu Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Kompas.com - 16/03/2024, 20:11 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi mengamankan lima remaja yang terlibat aksi "perang" sarung di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jumat (15/3/2024) dini hari.

Lima orang tersebut termasuk pelaku utama MAA (17), yang memukul korban AA (17) hingga tewas. Lalu rekan MAA yang berinisial N (16), I (17), R (16), dan F (16).

"Yang sudah diamankan itu lima orang. Tapi pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T," ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Remaja Tewas dalam Perang Sarung di Bekasi, Korban Luka Parah di Kepala

MAA melakukan kekerasan secara bersama-sama yang mengakibatkan tewasnya korban. Ia ditetapkan sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

"Pasal yang dikenakan kepada anak berhadapan dengan hukum atau ABH adalah sebagaimana dalam Pasal 170 Ayat 2 ke-3 KUHP," ujar Gurnald.

Sementara itu, Gurnald mengatakan bahwa penyidik masih memeriksa empat pelaku lainnya secara mendalam.

Baca juga: Remaja Tewas Dipukul Pakai Kunci T Saat Perang Sarung, Polisi: Pelaku Mengaku Tak Sadar

"Masih diperiksa apa keterlibatannya karena menurut keterangannya cuma di motor," tuturnya.

Karena itu, polisi memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar TKP saat peristiwa itu terjadi.

"Makanya saat ini masih di dalami dan memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar dan kami panggil untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Adapun dari penangkapan lima pelaku, polisi tidak menemukan senjata tajam. Hanya terdapat petasan, kunci T dan motor para pelaku.

Baca juga: Dua Kelompok Remaja Perang Sarung di Bekasi, Janjian Ngisi Waktu Sahur

Sebagai informasi, perang sarung ini berawal dari ajakan AA kepada pelaku N melalui pesan teks aplikasi WhatsApp, Rabu (14/3/2024) pukul 22.38 WIB.

N lalu mengajak MAA dan kelompoknya menuju lokasi yang disepakati yaitu di kolong tol Cibitung.

Di TKP, perang sarung antara kelompok korban dan kelompok N pun terjadi. Kelompok N juga mengeluarkan petasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com