Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Tradisi Unik di Makam Mbah Priok | Mereka yang Memilih Tawuran atau Raih Prestasi

Kompas.com - 18/03/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang tradisi unik di Makam Mbah Priok yang banyak warung tak tutup meski tak ada pedagang banyak dibaca pada Minggu (17/3/2024).

Berita soal remaja yang memilih tawuran daripada bertarung sportfi dan raih prestasi juga banyak diburu pembaca.

Baca juga: Desain Terbaru Stasiun Manggarai Dinilai Kurang Efektif, Pengguna KRL: Penumpang Enggak Dipikirin

Berita tentang falta-fakta kasus Xpander seruduk Porshe di sebuah showroom Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Tradisi unik di Makam Mbah Priok

Salah satu hal menarik ketika Kompas.com berkunjung ke Makam Mbah Priok adalah banyaknya warung yang tak tutup meski pedagangnya sedang tidak berjualan.

Marbut di Makam Mbah Priok bernama Prada (27) mengatakan, jika warung tersebut ditunggui oleh penjualnya, maka warung itu buka dan jualan.

Namun, jika warung tidak ada penjual artinya tutup, meski pintu warung itu tidak ditutup. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Makam Mbah Priok Masih Sering Didatangi Peziarah Untuk Mencari Keberkahan

2. Mereka yang memilih tawuran atau raih prestasi

Seorang remaja di Bekasi, Jawa Barat, berinisial AA (17) tewas sia-sia. Kepalanya dihantam menggunakan kunci T berkali-kali oleh remaja lainnya berinisial MAA (17).

Tak seperti remaja di Bekasi itu, sejumlah remaja di Warakas, Jakarta Utara memilih bertanding secara sportif di atas ring untuk menyalurkan energi mereka.

Para remaja itu memilih berlatih bela diri tinju, boxing, dan wushu di Sasana Ayuba. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung yang Tewaskan 1 Orang Berawal dari Perang Sarung

3. Fakta-fakta kasus Xpander tabrak Porsche

Pengemudi Xpander berinisial JS yang menyeruduk showroom mobil mewah dan menabrak Porsche telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kejadian tersebut terjadi di salah satu showroom mobil yang berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2024).

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes (Pol) Zain Dwi Nugroho mengkonfirmasi kejadian tersebut. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com