Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Pedagang Ikan yang Hanyut di Sungai Citarum Ditemukan Sejauh 20 Kilometer dari TKP

Kompas.com - 20/03/2024, 16:22 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan menemukan jasad pedagang ikan berinisial S (69) yang hilang terseret arus Sungai Citarum, Jawa Barat, sejak Senin (18/3/2024) lalu.

"Korban yang diketahui bernama Sakinah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (20/3/2024) sekiranya pukul 10.00 WIB," ujar Kepala Basarnas Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Desiana Kartika Bahari dalam keterangan yang diterima, Rabu.

Jasad S ditemukan sejauh 20 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP) hilangnya korban di Sungai Citarum, Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: 2 Bocah yang Hanyut di Kali Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

"Jasad korban ditemukan setelah mendapatkan informasi dari masyarakat yang melihat di aliran sungai Citarum pada radius 20 kilometer dari lokasi kejadian," imbuhnya.

Mendapat informasi tersebut, tim SAR langsung bergegas menuju lokasi untuk mengevakuasi korban.

"Tim SAR gabungan langsung melakukan proses evakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan ke pihak keluarga," ucap Desiana.

Sebelumnya diberitakan, korban yang merupakan lansia itu tenggelam ketika sedang menyeberang sungai Citarum, Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (18/3/2024).

"Korban tenggelam ketika hendak pulang setelah berdagang ikan di wilayah Karawang, korban menyeberangi sungai Citarum," tutur Desiana.

Baca juga: Seorang Pemuda Hanyut Saat Berenang di Kali Cipinang

Saat menyeberangi sungai, arus air di Sungai Citarum tengah kencang sehingga korban terseret dan tenggelam.

"Derasnya sungai Citarum pada saat itu membuat korban tidak kuat bertahan hingga akhirnya hanyut dan terseret arus," ujar Desiana.

Tim SAR telah melakukan pencarian selama tiga hari dengan menyisir area pencarian menjadi dua tim.

Tim pertama melakukan upaya pencarian dengan menggunakan perahu karet menyisir aliran sungai Citarum. Tim kedua melakukan pencarian secara visual darat.

Baca juga: Mandi di Kali Angke, Seorang Remaja Hanyut Terseret Arus Sungai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com