Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Jadi Marbut dan Buka Warung Kelontong, Thohir Juga "Ngojek" untuk Bertahan Hidup

Kompas.com - 20/03/2024, 16:58 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Thohir (59), marbut Masjid Jami’atul Khair di Kedung Waringin, Kabupaten Bogor juga memiliki pekerjaan lain sebagai tukang ojek.

Ia enggan pilih-pilih pekerjaan demi mencari nafkah untuk bertahan hidup.

"Kebetulan saya antar anak tetangga tiap berangkat sekolah, ya saya ayo terus. Apapun saya kerjakan yang penting halal," kata Thohir saat ditemui Kompas.com.

Baca juga: Tak Bisa Andalkan Gaji Marbut Masjid, Thohir Juga Buka Toko Kelontong

Thohir mengungkapkan, pekerjaan alternatif ini dia lakukan karena kondisi ekonominya kurang baik. Pendapatan dari pekerjaannya sebagai marbut pun kurang mencukupi.

"Sistem kerjanya (ojek) dikontrak per bulan sama tetangga sendiri. Tapi cuma antar ke sekolah saja, kalau jemput enggak. Ini saya antar ke sekolah daerah Cibinong," tutur dia.

Dari pekerjaan tukang ojek, Thohir bisa menerima bayaran sekitar Rp 300.000 setiap bulan untuk 20-25 kali antar.

"Hasil kerja dari tukang antar ini juga dipakai untuk bayar listrik bulanan. Makanya, saya terus cari pekerjaan lain untuk nambal ini, nambal itu," tambah Thohir.

Namun, pekerjaannya ini juga tidak bisa diandalkan sebab langganan itu bisa diputus kapan saja.

"Kalau upah marbut kan cuma untuk bayar tagihan rumah, gimana buat makan? Ya dari tukang ojek ini salah satu buat sambung hidup. Atau ya uang saku dari anak, ya gitu aja terus," kata Thohir.

Baca juga: Terima Upah Marbut Masjid Rp 700.000 Per Bulan, Thohir: Cuma Cukup untuk Bayar Tagihan Rumah

Di samping itu, Thohir juga membuka toko kelontong di pekarangan rumahnya.

Dia menggunakan sela waktu pekerjaannya sebagai marbut untuk menjaga warung selama beberapa jam, sebelum kembali ke masjid.

"Misal setelah saya selesai bersih-bersih sebagian area masjid pas subuh, nanti saya kembali ke rumah buat jaga-jaga warung sebentar," kata dia.

Namun, kondisi warung miliknya juga tak pernah sepenuhnya baik.

"Kayaknya karena lokasi warung agak mojok di perumahan, sampai sekarang hampir enggak ada kemajuan," ucap Thohir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com