Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

47 Pedemo di DPR RI Disebut Belum Kembali, Polisi Mengaku Tak Tahu

Kompas.com - 20/03/2024, 18:50 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Front Penyelamat Reformasi Indonesia (FPRI) mengaku masih mencari keberadan 47 pedemo di depan Gedung DPR RI yang ditangkap pada Selasa (19/3/2024). 

Namun, tim advokasi yang dibentuk untuk mencari dan memberikan bantuan hukum, tak kunjungan mendapatkan informasi resmi kepolisian soal keberadaan para pedemo.

“Sejak malam upaya dari tim hukum dan tim advokasi untuk mencari itu tidak ada akses. Sampai dengan siang ini mereka belum kembali,” ujar Perwakilan FPRI Erwin Usman di Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2024).

Baca juga: Berbeda dengan Polisi, Panitia Demo di Depan DPR Sebut 47 Orang Ditangkap dan Belum Kembali

Menurut Erwin, pihaknya sudah mencoba mencari keberadan para pedemo di Polsek Metro Tanah Abang pasca kericuhan di depan DPR RI. Sayangnya, petugas tak mengetahui secara pasti dibawa kemana para pedemo yang diamankan dari lokasi.

"Ya dibawanya kemana kan kita enggak tahu. Dan sampai sekarang malah informasi yang kami terima ada 100 orang yang belum balik ke rumahnya," ungkap Erwin.

Di sisi lain, kata Erwin, Polda Metro Jaya justru menyampaikan bawa ada 16 pedemo yang ditahan di Mapolda Metro Jaya untuk keperluan pemeriksaan.

Informasi soal keberadan pedemo di Mapolda Metro Jaya itu, justru tak disampaikan dan ditutupi dari tim advokasi yang hendak memberikan bantuan hukum.

“Apakah yang 16 ini bagian dari 47 yang ditangkap di lokasi itu mereka kan enggak rilis nama-namanya. Jadi saya kira kalau mereka menyatakan hanya sekian-sekian-sekian, kami minta keterangan resmi,” kata Erwin.

“Dari Kapolda Metro Jaya untuk menyampaikan yang ada di Polda Metro Jaya ada berapa orang? dan mereka kapan dibebaskan?,” sambungnya.

Baca juga: Polisi Pastikan 16 Demonstran di DPR dan KPU yang Ditangkap Telah Dipulangkan

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary mengungkapkan, terdapat 16 demonstran yang ditangkap pada Selasa (19/3/2024). Penangkapan itu dilakukan lantaran ke-16 demonstran mengganggu keamanan saat unjuk rasa berlangsung.

"Dari lokasi aksi unjuk rasa di KPU ada delapan orang, yang dilakukan pemeriksaan. Aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI ada delapan orang yang dilakukan pemeriksaan untuk didalami secara simultan oleh petugas kepolisian," ujar Ade saat ditemui di kantornya, Rabu (20/3/2024).

Ade menyampaikan bahwa peran para demonstran masih didalami oleh polisi, termasuk peristiwa kericuhan yang terjadi pada Selasa malam.

"Tentunya ada alasan petugas kepolisian melakukan pemeriksaan terdapat beberapa orang ini karena ada gangguan keamanan, dan ketertiban tadi malam," kata Ade.

"Namun, secara persuasif sudah dilakukan imbauan literasi komunikasi sudah dilakukan," imbuh dia.

Baca juga: Seorang Ibu Disebut Dianiaya Polisi saat Demo Ricuh di Gedung DPR RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com