Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RW 03 Tegal Alur Jakbar Langganan Banjir, Warga: Dulu Cuma Semata Kaki

Kompas.com - 23/03/2024, 15:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Herni (45) menyebut, kawasan RW 03 Kelurahan Tegal Alur menjadi langganan banjir sejak dulu.

Hal tersebut berdasarkan pengakuan Herni yang sejak lahir bermukim di RT 15/ RW 03, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

“Saya dari kecil, sampai punya anak lima sudah di sini. Dari Rusun Lokbin masih lapangan bola, dari orangtua ada sampai enggak ada, wilayah sini memang banjir,” ungkap Herni saat ditemui Kompas.com di Rusun Lokbin Tegal Alur, Tegal Alur, Jakarta Barat, Sabtu (23/3/2024).

“Dulu mah (banjirnya) cuma semata kaki, kira-kira 10 sentimeter,” lanjut Herni.

Warga lain yang sedari kecil tinggal di wilayah tersebut, Nur (38) juga membenarkan bahwa banjir memang sudah seperti makanan sehari-hari warga RW 03 Kelurahan Tegal Alur.

Baca juga: Ketika Banjir Menyergap Tegal Alur Saat Jam Sahur, Warga Makan Sambil Berdiri

Ia juga membenarkan pernyataan Herni mengenai banjir yang merendam rumah warga sekarang ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.

“Dulu, ini bukan Rusun Lokbin, ini lapangan. Dulu, banjirnya hanya di lapangan saja. Dulu ini kan lapangan bola, terus dibangun aula buat pedagang pasar. Enggak ditempati, enggak ada yang mau, ya jadinya Rusun,” ungkap Nur.

Warga bernama Dini (35) memprediksi, banjir ini akan surut dalam dua hari ke depan mengingat ketinggian banjir yang menurut mereka terparah.

“Paling tiga atau empat hari. Kami mengungsi di Rusun Lokbin sudah hari kedua. Sekarang saja, air di dalam rumah kami belum surut,” pungkas Dini dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com