Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektorat Bergeming soal Pengunduran Diri PPKS UI, Ketua Satgas: Kami Enggak "Ngarep"

Kompas.com - 03/04/2024, 04:48 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rektorat Universitas Indonesia (UI) belum memberikan tanggapan atas pengunduran diri seluruh anggota Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UI yang dirilis kemarin, Senin (1/4/2024).

Ketua PPKS UI Manneke Budiman mengatakan, pihaknya sudah tidak menaruh harapan pada tanggapan atau solusi yang mungkin ditawarkan Rektor Ari Kuncoro.

"Belum ada tanggapan. Kami enggak peduli sih, enggak ngarep," kata Manneke saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Tangani Belasan Laporan Kekerasan Seksual, Ketua Satgas PPKS UI: Selama 2024, Kami Terima Rp 0

Manneke bersama 12 anggota lainnya secara terbuka menyatakan pengunduran diri dari PPKS UI.

Keputusan ini dibuat setelah menjalani diskusi panjang sejak Juli 2023 yang melibatkan seluruh anggota, baik unsur dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

"Iya. Bahkan sudah sejak Juli tahun lalu terpikir dan dibicarakan terus menerus," ujar Manneke.

Berdasarkan pernyataannya, pihak PPKS merasa mustahil untuk terus melanjutkan tugas kepengurusannya seiring meningkatnya frekuensi laporan, kompleksnya setiap kasus, dan desakan untuk membenahi permasalahan kekerasan seksual.

"Rektor dan jajaran pimpinan kampus tidak memiliki komitmen yang cukup dalam mendukung tugas Satgas," ucap Manneke.

Kontribusi kampus dalam mendukung pelaksanaan tugas PPKS hanya sebatas teknis, yang juga disebut Manneke belum sesuai dengan standarnya.

Baca juga: PPKS UI: Korban Kekerasan Seksual oleh Melki Sedek Belum Mau Lanjutkan Kasus ke Ranah Pidana

"Kontribusi kampus hanya sediakan ruangan untuk rapat, rapel remunerasi, dan menerbitkan Surat Keputusan (SK) dan sanksi, sebatas itu," jelas Manneke.

"Tapi ada hasil inspeksi dari Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud pada 12 Oktober lalu, bahwa ruang tersebut jauh dari definisi memenuhi syarat kelayakan sebab tidak memiliki kedap suara, kaca satu arah, dan CCTV terdekat," imbuh dia.

Ajuan untuk pengoptimalan itu juga sudah diajukan, tetapi kampus tidak memberikan respons.

Saat ditanya bagaimana ke depannya UI menangani kasus kekerasan seksual, Manneke tidak bisa merespons banyak.

"Saya juga enggak bisa banyak menanggapi sebab enggak baik untuk kejiwaan juga kalau saya mengkhawatirkan hal-hal yang tidak berada dalam kendali saya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com